Rabu 30 Sep 2015 12:25 WIB
Salim Kancil

Pembunuh Salim Kancil Bawa Pacul dan Celurit

Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9).
Foto:
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9).

Setelah menganiaya Pak Tosan, massa kemudian menuju ke rumah Pak Salim alias Kancil dan pada saat itu korban sedang menggendong cucunya yang masih berusia sekitar lima tahun.

Massa langsung mengikat kedua tangan Pak Salim Kancil, kemudian memukuli dengan kayu dan batu. Massa menyeret Pak Salim dari rumah korban menuju Balai Desa Selok Awar-Awar yang berjarak sekitar dua kilometer.

Petani yang menjadi tulang punggung keluarga itu disiksa di balai desa setempat, bahkan disetrum berkali-kali dan digergaji lehernya. Namun, ajaibnya, benda tajam yang digunakan untuk menyiksa Salim seolah tidak mempan.

"Penyiksaan tidak berakhir di balai desa, massa membawa Pak Kancil ke sekitar tempat pemakaman yang sepi, kemudian dipukuli menggunakan batu dan korban akhirnya ambruk ke tanah. Massa terus memukuli korban yang sudah tidak berdaya," tuturnya.

Mereka memukulkan batu berkali-kali ke kepala Pak Salim dan di tempat itulah pejuang aktivis antitambang meninggal dunia dengan posisi tertelungkup dengan kayu dan batu berserakan di sekitarnya.

"Kekerasan yang dialami kedua petani Desa Selok Awar-Awar itu semakin menegaskan bahwa perlindungan terhadap warga yang berjuang mempertahankan lingkungan dan ruang hidupnya belum terjamin di negeri ini," tukasnya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement