REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ekonomi Universitas Padjadjaran Prof Ina Primiana Syinar meminta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani untuk lebih berkoordinasi dengan menteri koordinator lainnya dalam bekerja. Hal ini karena Badan Pusat Statistik (BPS) justru merilis angka kemiskinan yang malah meningkat. Puan, menurut Ina, dinilai kurang memahami tugasnya dalam menekan angka kemiskinan.
"Kalau saya lihat, Puan tidak memahami sepenuhnya. Artinya ketika jumlah masyarakat miskin meningkat dan bagaimana menanganinya, beliau tidak paham. Puan ini kurang bisa koordinasikan dengan kementerian lain. Jatuhnya malah Puan ini anteng-anteng saja," ujar Ina, Kamis (17/9).
Ina melanjutkan, koordinasi antara kementerian ini penting mengingat masalah kemiskinan erat kaitannya dengan kebijakan ekonomi. Selain itu, Puan juga diminta untuk mengefektifkan kebijakan yang telah dibuat selama ini.
"Bicara kemiskinan tidak terlepas soal ekonomi. Misal Menko Ekonomi ada target untuk menekan kemiskinan sekian, Menko Maritim sekian. Nanti Menko Maritim akan fokus ke sektor nelayan misalnya. Hal hal seperti ini harus dikoordinasikan. Menko Puan harus bisa mengkomunikasikan dengan pejabat lainnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Ina juga sempat mengingatkan pemerintah atas kebijakan "kartu sakti" yang dinilai kurang efektif. Buktinya, angka kemiskinan justru meningkat menjadi 28,59 juta jiwa atau 11,22 persen dari total populasi Indonesia.