Rabu 17 Jun 2015 18:45 WIB

Ahok Akui Sulit Kontrol Angkutan Umum

Rep: c11/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana penumpang angkutan umum metro mini 75 jurusan Pasar Minggu-Blok M yang tanpa kernet di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (27/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Suasana penumpang angkutan umum metro mini 75 jurusan Pasar Minggu-Blok M yang tanpa kernet di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (27/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengaku sulit untuk mengontrol angkutan umum yang menaikkan tarif sembarangan.

"Kalau kita tidak tambah bus, tidak gunakan sistem rupiah per kilometer. Angkot semua akan sembarangan (menaikkan tarif)," ujar Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/6).

Basuki mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih menunggu produksi bus-bus yang nantinya akan mengangkut banyak penumpang. Selain itu masih banyak angkutan yang belum bergabung dengan PT (Transportasi Jakarta) sehingga sulit untuk mengendalikan kendaraan umum di Jakarta.

"Kita gak bisa kontrol, makanya kita saingan saja," kata Ahok.

Ahok mengatakan apabila bus sudah mencukupi, ia memastikan nantinya angkutan umum yang tak bergabung dengan PT Transjakarta akan rugi. Sebab, DKI akan meringankan beban tarif angkutan.

"Kamu naikan saja, kalau gak mau ya bangkrut. Kalau ikut kami, nanti akan dibayar rupiah per kilometer, gitu cara mainnya," ujar suami Veronica Tan ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement