REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pengoperasian jalan Tol Cikampek - Palimanan (Cikapali) yang rencananya akan dioperasikan sebelum arus mudik Lebaran, membuat ratusan pelaku usaha kecil menengah (UKM) di jalur pantura Indramayu, resah. Pasalnya, usaha yang telah mereka jalankan selama puluhan tahun terancam gulung tikar.
Berdasarkan pantauan Republika, UKM yang paling banyak tumbuh di sepanjang jalur pantura Indramayu sebagian besar berupa warung makan. Selama ini, roda usaha mereka sangat tergantung dari banyaknya pengguna kendaraan yang melewati jalur penghubung Jakarta - Jateng tersebut.
''Semakin banyak pengendara yang lewat di jalur pantura, semakin laris warung makan saya,'' ujar seorang pemilik warung makan, Nunung, Kamis (4/6).
Nunung khawatir, berkurangnya pengguna kendaraan yang lewat jalur pantura karena beralih ke tol Cikapali, akan membuat omset usahanya menjadi turun. Dia pun takut tak bisa bertahan hingga akhirnya terancam gulung tikar.
Selain usaha kuliner, pengusaha SPBU juga merasa terancam usahanya jika jalan Tol Cikapali beroperasi. Pasalnya, pengguna kendaraan yang biasanya melewati jalur pantura dan mengisi bahan bakar minyak (BBM) akan beralih ke jalan Tol Cikapali.
''Ya kalau pengendara kendaraan yang lewat jalur pantura menurun, omset usaha juga bisa menurun,'' ujar seorang manager SPBU, Adi.
Baik Nunung maupun Adi berharap pemerintah memperhatikan nasib mereka. Mereka meminta agar dapat diprioritaskan untuk menempati rest area yang ada di dalam jalan tol.