REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan Medan Merdeka Utara ditutup total seiring aksi unjuk rasa yang dilaksanakan mahasiswa mulai anarkis, Rabu (20/5). Semakin sore, jumlah peserta aksi yang terdiri dari mahasiswa berbagai kampus yang ada di Jakarta, semakin bertambah banyak.
Bertambahnya peserta aksi membuat suasana aksi yang digelar di depan Istana Negara juga ikut memanas. Mahasiswa yang sejak awal berorasi di depan gerbang Monumen Nasional, saat ini maju ke jalan di seberang Istana Negara sehingga menutupi Jalan Medan Merdeka Utara.
Masyarakat yang membawa kendaraan bermotor, praktis sudah tidak bisa lagi melewati Jalan Medan Merdeka Utara. Aparat kepolisian juga sudah berpindah persis ke depan Istana Negara untuk mengamankan aksi dari ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta. Sejumlah mobil komando juga sudah berpindah ke depan pagar berduri yang disiapkan aparat kepolisian di lajur kanan Medan Merdeka Utara.
Asap hitam dari ban-ban yang dibawa dan dibakar sejumlah mahasiswa, juga sempat memenuhi udara di depan Istana Merdeka. Sejumlah peralatan dari aparat kepolisian juga terlihat sudah dikondisikan di depan Istana Negara dengan menghadap ke para pengunjuk rasa. Peralatan tambahan tersebut diantaranya adalah dua water cannon dan satu mobil berisikan tameng dan tongkat.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, yang ditemui di depan pagar Monumen Nasional, menyatakan jika pihaknya akan tetap menggunakan cara persuasif untuk mengamankan aksi unjuk rasa. Unggung juga menerangkan kalau sudah menurunkan sekitar 2.300 personel, termasuk polwan untuk memberi suasana yang lebih teduh dalam aksi unjuk rasa.
"Kita turunkan 2.300 personil dan akan mengedepankan cara persuasif," kata dia.