Rabu 18 Mar 2015 17:52 WIB

Penyelundupan 4,5 Ton Minyak Tanah Digagalkan

Warga antre minyak tanah
Foto: Antara
Warga antre minyak tanah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Intelijen Komando Resor Militer (Korem) 162/Wira Bhakti, membongkar gudang yang diduga tempat penyelundupan 4,5 ton minyak tanah bersubsidi di Mataram, Rabu (18/3).

"Aktivitas mereka sudah lama kita pantau di lapangan dan baru berhasil dibongkar setelah anggota menemukan gudang yang diduga menjadi tempat penyimpanan minyak tanah," kata Komandan Korem 162/WB Kolonel CZI Lalu Rudy di Mataram, Rabu.

Diketahui, 4,5 Ton minyak tanah yang diduga bersubsidi tersebut diamankan pada Rabu 11.30 WITA dari gudang pelaku yang berlokasi di Lingkungan Tegal, Kelurahan Selagalas, Kecamatan Sandubaya, Mataram. Dari lokasi itu, anggota intelijen mengamankan 4,5 Ton minyak tanah yang telah di kemas dalam jerigen 20 liter dan Drum.

"Jumlah yang diamankan sebanyak 104 jerigen dan 13 Drum, semuanya berisi minyak tanah selundupan dari Pulau Sumbawa," ucapnya.

Selain minyak tanah, anggota juga mengamankan dua orang yang diduga sebagai pemilik dan penyalur di wilayah Lombok. Keduanya berinisial AF (27) dan SH (33), warga Lingkungan Tegal, Kelurahan Selagalas.

Selain itu, anggota juga mengamankan dua kendaraan roda empat yaitu sebuah pick-up hitam dan Izusu Panther abu-abu. Dua mobil itu diduga digunakan pelaku sebagai alat untuk memasarkan minyak tanah di wilayah Lombok.

Komandan Tim Intelijen Korem 162/WB Kapten Danang Kristianto mengatakan, pemantauan aktivitas penyelundupan ini dilakukan sejak awal 2015. Ia mengatakan, minyak tanah yang diamankan dari tempat pelaku, berasal dari Pulau Sumbawa. Dimana, untuk wilayah Sumbawa minyak tanah yang beredar dipasaran yakni jenis bersubsidi.

"Untuk Sumbawa, harga minyak tanah bersubsidi mencapai Rp2.400 per liter. Jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran di Lombok," ucapnya.

Diketahui, harga minyak tanah untuk wilayah Pulau Lombok bisa mencapai Rp 12 ribu per liternya. "Kondisi seperti ini yang mereka manfaatkan," ujarnya.

Ia mengatakan, modus yang digunakan para pelaku yaitu dengan cara minyak tanah bersubsidi yang di beli dari Sumbawa di kemas dalam jerigen 20 liter, kemudian dimasukkan ke dalam kardus dan di kirim menggunakan jasa pengiriman

darat.

"Minyak tanah ini bisa sampai ke Lombok dengan cara mereka mengirimnya melalui paket bis dari Sumbawa. Bis yang biasa mereka gunakan yakni LI dan YJ," ujarnya.

Setelah menangkap pelaku dan mengamankan barang buktinya, Danang dan tim akan memeriksa dan melengkapi keterangan dari kedua pelaku. "Setelah keterangan mereka kami dapat dan lengkap, kedua pelaku beserta barang buktinya akan kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk diselidiki lebih jauh," ucap Kapten Danang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement