REPUBLIKA.CO.ID, BINJAI -- Sebanyak 300 peserta yang mengikuti pameran batu akik di Binjai Super Mall, Kota Binjai, Sumatra Utara, mendapat perhatian penggemar batu dari berbagai daerah termasuk Sumatra Barat, Bengkulu, Aceh dan Jakarta.
"Ada sekitar 300 peserta yang ikut pameran batu akik ini," kata Pengurus Indonesia Gems Stone (IGS) Yoga, di Binjai, Rabu (25/2).
Yoga menjelaskan pameran batu mulia expo 2015 untuk pertama dilaksanakan di kota Binjai, dari 24 Februari-1 Maret 2015. Setelah Binjai, pameran serupa akan dilakukan di Kota Tanjung Balai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Deli Serdang, memperebutkan piala bupati. Pameran selanjutnya berlangsung di Nias dan beberapa provinsi di Indonesia.
Pameran ini nantinya juga dilakukan di luar negeri seperti Taiwan untuk memamerkan batu Indonesia.
Pada pembukaan pemeran, penyelenggara menyerahkan sebentuk cincin berupa batu dari Raja Ampat, Papua. Pameran menampilkan batu cincin berbagai jenis dan bongkahan batu yang belum diolah menjadi cincin.
Wali Kota Binjai Muhammad Idaham mengatakan mutu atau kualitas batu asal Indonesia, tidak kalah di dunia. Batu Indonesia punya karateristik dan berbeda dengan batu-batu lainnya. Itu terbukti ketika dirinya berada di Kota Manila Philipina dan saat tugas belajar ke Boston, Amerika Serikat. Batu yang ia pakai dianggap batu mahal, padahal hanya batu lokal di Indonesia.
"Batu yang diolah sebagai cincin, kalung dan lainnya harus mampu bersaing dan punya ciri khas sehingga digemari penggemar pemakai batu. Batu-batu di Indonesia, termasuk dari Kabupaten Langkat yang dikenal dengan batu Janggus dari Pangkalan Susu mempunyai corak yang indah dan kekuatan batu sangat tinggi," katanya.