Rabu 04 Mar 2020 23:28 WIB

Pedagang Batu Akik di Rangkasbitung Kembali Ramai

Saat ini, para pedagang batu akik kembali ramai sehubungan permintaan konsumen.

Penjual merapikan cincin batu akik yang dijualnya di Pasar Lama, Serang, Banten, Selasa (19/11/2019).
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA FOTO
Penjual merapikan cincin batu akik yang dijualnya di Pasar Lama, Serang, Banten, Selasa (19/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang batu akik di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak kembali ramai karena permintaan konsumen cenderung meningkat sehingga dapat menyumbangkan pendapatan ekonomi.

"Kami sudah sepekan terakhir ini omzet pendapatan mencapai Rp1,5 juta dari sebelumnya Rp500 ribu/hari," kata Edi (60), seorang pedagang batu akik di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (4/3).

Saat ini, para pedagang batu akik kembali ramai sehubungan permintaan konsumen cenderung meningkat. Para pedagang itu kebanyakan menggelar dagangannya di emperan-emperan pertokoan di kawasan Pasar Rangkasbitung. Sebab, Pasar Rangkasbitung hingga saat ini belum memberikan khusus untuk pedagang batu akik.

Oleh karena itu, dirinya termasuk pedagang lainnya menggelar dagangan di emperan pertokoan. "Kami merasa senang dengan meningkatnya permintaan konsumen itu sehingga berdampak terhadap pendapatan pedagang," kata Edi.

Begitu juga Abas (55) seorang pedagang mengaku dirinya sejak sebulan terakhir ini kembali berjualan, karena sudah lama menganggur akibat sepinya konsumen. Namun, saat ini permintaan batu akik hingga permata kalimaya meningkat dan kebanyakan konsumenya kalangan remaja hingga orang tua.

Mereka konsumen batu akik itu sebagai hiasan untuk dipasang di jari tangan, sehingga indah dipandang orang. Saat ini, harga jenis batu akik relatif stabil dan tidak terjadi kenaikkan, meski konsumen meningkat.

Jenis batu akik itu antara lain jenis virus, bacan hijau, sulaiman, safir, zamrud, kalimaya (Black Opal), kecubung, bulan, kalsedon dan lainnya.

Adapun, harga batu akik itu berkisar antara Rp30.000 sampai Rp10 juta dan tergantung jenisnya. "Kami berharap pedagang batu akik bisa jaya kembali seperti empat tahun yang lalu hingga bisa meraup keuntungan Rp50 juta/bulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak Dedi Sopandi mengatakan saat ini pedagang batu akik mulai kembali ramai sehingga berdampak terhadap pendapatan retribusi pajak. Diperkirakan pedagang batu akik saat ini mencapai 45 pedagang dari sebelumnya sekitar 20 pedagang.

"Kami yakin pedagang batu akik itu kembali jaya lagi seperti dulu hingga ratusan pedagang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement