Kamis 05 Feb 2015 00:00 WIB

Pakar: Usut Tuntas Penyebab Kaburnya Aiptu Labora dari Lapas Sorong

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
Aiptu Labora Sitorus
Foto: Antara/Zabur Karuru
Aiptu Labora Sitorus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Hukum Pidana Universitas Indonesia, Achyar Salmi mengatakan pemerintah harus segera melakukan penyidikan terhadap kaburnya Aiptu Labora Sitorus dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sorong.

"Kalau orang kabur itu harus diusut kenapa bisa. Ada nggak kerjasama dengan petugas dalam. Ada nggak orang yang mengurusnya, orang lain yang terlibat. Ada nggak unsur-unsur uang bermain di situ atau unsur kekuasaan," katanya kepada Republika, Rabu (4/2).

Achyar mengatakan pihak Lapas dan kepolisan harus bergerak secepat mungkin. Kedua pihak tersebut harus mengusut tuntas penyebab kaburnya Labora karena hal tersebut bukanlah permasalahan yang kecil.

"Harus diungkap terang benderang sehingga tidak menimbulkan kecurigaan-kecurigaan di masyarakat kita terhadap petugas. 'Oh ini memang dia kabur, tidak ada kerjasama, tidak ada terlibat orang dalam', nah itu kan lebih enak," jelasnya.

 

Namun, jika memang terbukti ada pihak internal yang terlibat, penyidik pun harus dengan tegas melakukan pengusutan hingga tuntas dan kemudian penindakan. Penyidik, lanjut Achyar, harus membuktikan apakah ada intervensi kekuasaan, intervensi keuangan atau memang tahanan tersebut sendiri yang kabur dengan menjebol bagian Lapas.

Hal tersebut, menurut Achyar, harus dilakukan demi memperbaiki kualitas Lapas dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Lapas. "Harusnya kan dicari penyebabnya kenapa agar itu tidak terulang lagi di kemudian hari. Jangan ditutup-tutupi, bukalah. Ini memang kejadian kok," ucapnya.

"Yang penting bagaimana usaha memperbaikinya agar tidak terjadi lagi. Harus evaluasi internal. Apalagi dengan Menteri yang masih baru, harus ditunjukkan prestasinya di situ, kesempatan menurut saya," jelasnya.

Saat ditanya mengenai adanya praktik sogok menyogok di dalam Lapas, Achyar mengaku tidak terlalu mengetahui hal tersebut.

"Kadang kan sulit yang kayak begitu, dia terasa tapi nggak bisa kita lihat. Kalau orang bilang, mohon maaf, ini kayak orang kentut lah, bau tapi banyak yang nggak ngaku. Begitu juga dengan ini. Ini saling menjaga rahasia mereka. Sulit kita mengungkapnya," ujarnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement