Ahad 26 Oct 2014 21:12 WIB
Setelah mencapai puncak karir PNS, Siti Nurbaya jadi menteri

Profil Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar

Rep: Maspril Aries/ Red: Joko Sadewo
Siti Nurbaja
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Siti Nurbaja

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Presiden Joko Widodo menunjuk Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan dan Kehutanan dalam kabinet kerja untuk masa lima tahun ke depan.

Siti Nurbaya merupakan politikus yang dianggap merepresentasikan Partai Nasdem. Sebelum menjadi politisi, Siti Nurbaya yang lahir 28 Agustus 1956 adalah abdi negara, seorang pejabat karir atau birokrat karir yang memulai karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dari bawah.

Lulus dari Institut Pertanian Bogor (IPB)  1979,  Siti Nurbaya diterima sebagai PNS di Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung. Sebagai PNS Siti Nurbaya bekerja menjadi penyuluh pertanian yang bersentuhan langsung dengan para petani pada 1979 –  1981.

Sebagai PNS pada era Orde Baru, Siti Nurbaya yang sempat mengenyam pendidikan S-2 International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC),Enschede, Belanda Lulus 1988 dan S-3 di Institut Pertanian Bogor, kolaborasi dengan Siegen University, Jerman Lulus 1998, menapak karir seperti menjejakkan kaki dari tangga terbawah.

Kepada Republika Online (ROL) saat menjabat Komisaris PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Siti Nurbaya bercerita, perjalanan karirnya sebagai birokrat atau PNS sudah berada pada rangking tertinggi di Indonesia.  “Di PNS, saya sudah mencapai ranking tertinggi dalam jabatan yaitu sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri sejak Februari 2001. Dalam kepangkatan tertinggi untuk seorang PNS yaitu golongan ruang IV/e saya capai tahun 2004,” katanya.

Sebagai PNS, selain pernah menjabat sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) Departemen Dalam Negeri (sekarang Kementerian Dalam Negeri). Usai menjalani tugas sebagai Sekjen Depdagri, pada Siti Nurbaya kembali mendapat tugas sebagai Sekjen Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Sebagai abdi negara saat bertugas di Pemda Lampung di bawah kepemimpinan Gubernur Poedjono Pranyoto, Siti Nurbaya adalah PNS yang lebih banyak bertugas di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Bappeda Lampung kemudian pada 1998 pindah ke Departemen Dalam Negeri.

“Siti Nurbaya itu memang seorang konseptor dan perencana pembangunan Provinsi Lampung sebelum era reformasi. Dia adalah tipe pejabat bekerja, dia cocok dengan visi Presiden Joko Widodo yaitu kerja dan kerja,” kata Anshori Djausal staf pengajar Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila).

Bagi wartawan yang bertugas di lingkungan Pemda Lampung, Siti Nurbaya adalah nara sumber yang tidak pelit informasi. Siti Nurbaya kerap mengajak wartawan berdiskusi di ruang kerjanya dengan wartawan tentang berbagai permasalahan pembangunan di Provinsi Lampung.

Saat berkarir sebagai abdi negara, Siti Nurbaya sempat diangkat menjabat Komisaris PT Pusri sejak 19 Januari 2011. Jabatan sebagai Komisaris BUMN pupuk tersebut hanya dijabat sampai April tahun 2013.

Siti Nurbaya memilih mengundurkan diri karena memutuskan diri untuk terjun ke dunia politik. Dengan bergabung di Partai Nasdem juga membuat Siti Nurbaya memilih mundur dari jabatannya sebagai Sekjen DPD yang juga mundur dari jabatan karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Sebagai abdi negara, Siti Nurbaya adalah PNS berpretasi dengan meraih banyak penghargaan di antaranya Satya Lencana Karya Satya XXX dan XX dan PNS Teladan. Puncaknya pada 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan Bintang Jasa Utama.

“Bagi saya, Bintang Jasa Utama ini merupakan pengakuan dan penghargaan dari negara kepada seorang yang dinilai telah bekerja keras dalam bidang tertentu dalam rangka berbuat bagi keselamatan, kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara. Bintang Jasa Utama yang saya peroleh ini terkait bidang tugas saya selama ini sebagai birokrat yang bekerja dalam pengembangan konsolidasi dan penataan sistem politik dalam negeri untuk membangun ketatanegaraan dan untuk kesejahteraan,” kata Siti Nurbaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement