Jumat 01 Nov 2019 20:36 WIB

Nadiem ke Jokowi: Beri Saya Waktu 100 Hari Rancang Aplikasi

Presiden mengaku banyak yang kaget saat ia menunjuk Nadiem menjadi menteri.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyimak arahan Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas penyampaian program dan kegiatan bidang pembangunan manusia dan kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10/2019)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyimak arahan Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas penyampaian program dan kegiatan bidang pembangunan manusia dan kebudayaan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (31/10/2019)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menceritakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pernah meminta waktu 100 hari untuk membuat perubahan sistem belajar berbasis aplikasi. Hal itu diungkapkan Jokowi saat diskusi mingguan dengan wartawan kepresidenan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat.

"Mas menteri minta 'beri waktu saya pak 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu'," kata Presiden. "Mas Menteri" merujuk kepada mantan CEO Gojek berusia 35 tahun tersebut.

Baca Juga

Namun Jokowi memerintahkan agar Nadiem  tak hanya melihat universitas, SMA, SMK, SMP, SD, TK di Jakarta saja atau di Jawa. Presiden meminta Nadiem melihat wilayah lain seperti NTT, Maluku, Papua yang berada di wilayah pelosok. "Perbedaannya kayak apa, pendekatannya kayak apa? Apakah pendekatan seperti yang dirancang cocok atau perlu digeser sedikit," jelas Presiden.

Setelah melihat berbagai sekolah di berbagai daerah tersebut, Nadiem pun diminta untuk melaporkannya kepada Presiden Jokowi.

"Jadi nanti saya sudah membayangkan kalau itu betul-betul bisa terlaksana akan ada perubahan besar, cara mengajar, cara interaksi antara murid dan guru, sistemlah yang bekerja, dengan aplikasi sistem," tegas Presiden.

Presiden Jokowi mengakui ada banyak pihak yang kaget karena ia menunjuk Nadiem Makarim sebagai Mendikbud. Apalagi Nadiem bukan dari dunia pendidikan. Ia juga bukan guru besar pendidikan dan tidak memiliki latar belakang pendidikan.

"Tetapi sekali lagi ini kita ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda karena dunia berubah begitu sangat cepatnya. Disrupsi teknologi ini harus disikapi dan diperlukan orang yang bisa cepat merespon perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton, tidak akan kita bisa melompat," tambah Presiden.

Presiden meminta agar masyarakat sabar dalam 2,5 tahun ke depan untuk menilai kinerja Nadiem sebagai Mendikbud. Pemerintah perlu persiapan sebuah aplikasi sistem sehingga dapat menjangkau anak didik, sekolah maupun guru.

"Ini adalah sebuah cara sehingga kecepatan perubahan betul-betul bisa kita antisipasi. Siapa yang bisa menggelola seperti itu? Ya yang menguasai teknologi. Siapa yg terbukti menguasai seperti itu? Ya beliau itu. Sudah membuktikan. Bisa tidak (sistem) dari situ (Gojek) dibawa ke dunia pendidikan? Ini yang mau kita buktikan," tambah Presiden.

Nadiem pun, menurut Presiden yakin dapat membawa sistem tersebut ke dunia pendidikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement