Rabu 24 Sep 2014 17:42 WIB

Penembakan di Batam, Panglima: Tunggu Hasil Investigasi

Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Foto: Puspen TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat prajurit TNI Batalyon 134/Tuah Sakti, Batam ditembak anggota Brimob pada Ahad (21/9) malam WIB. Panglima TNI Jenderal Moeldoko enggan berkomentar secara gamblang terkait kejadian itu. Dia menyatakan, masih menunggu tim investigasi yang dibentuk Mabes TNI AD dan Mabes Polri. Pasalnya, ia tidak ingin pernyataannya dianggap sebagai bentuk intervensi.

"Tunggu hasil investigasi TNI dan kepolisian. Jajaran saya tak akan lagi berkomentar agar tidak mempengaruhi hasil investigasi," kata Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Rabu (24/9).

Dia menyatakan, hasil investigasi kedua institusi itu nantinya akan dijadikan pegangan untuknya dalam menyikapi peristiwa yang merupakan rentetan penggerebekan bisnis BBM ilegal tersebut. Menurut dia, kalau hasil investigasi sudah berakhir, maka pihaknya akan menyampaikannya kepada publik secara gamblang.

"Tunggu dengan sabar. Kita tunggu investigasi yang jujur dan terbuka demi kepentingan rakyat," kata mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen Andika Perkasa menyatakan, insiden itu terjadi ketika anggota Polda Kepri dan Bromobda Kepri melakukan penggerebekan di salah satu gudang solar di Jalan Trans Barelang Tambesi Batu Aji, Batam.

"Pada pukul 20.00 WIB, anggota Polda dan Brimbob Kepri melakukan peenggerebekan gudang BBM solar milik seseorang berinisial N. Saat itu ada sebuah mobil merah yang diduga sebagai pelangsir BBM solar menuju gudang. Mobil itu pun kabur saat mengetahui ada penggerebekan. Pengejaran pun langsung dilakukan," katanya.

Dalam peristiwa itu, empat orang anggota TNI Batalyon Infanteri 134/ Tuah Sakti menjadi korban penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob di Markas Komando (Mako) Brimobda Kepri.

Keempat anggota TNI yang tertembak di bagian pahanya adalah, Pratu Ari Kusdiyanto yang merupakan anggota kesehatan kompi Markas Yonif 134/TS. Lalu Prada Hari Sulistiyo selaku anggota kompi bantuan Yonif 134/TS, Praka Eka Basri anggota Kompi, dan Pratu Eko anggota Kompi Markas.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement