REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Kapal barang, LCT Cipta Harapan XII, hanyut terseret arus Selat Bali saat mendekati Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (15/5) petang.
Informasi yang dihimpun Jumat menyebutkan kapal yang memuat lima truk tronton, tiga unit truk built up dan satu truk besar ini, berangkat dari Pelabuhan Ketapang pada pukul 17.00 wita.
"Saat memasuki perairan Gilimanuk, 45 menit kemudian, kapal ini dihadang arus deras yang memang kerap muncul," kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Gilimanuk, Wahyudi Susianto.
Karena mesin tidak mampu melawan arus deras tersebut, kapal ini hanyut ke arah selatan. Kapal masuk ke perairan belakang Pasar Gilimanuk.
"Agar tidak hanyut lebih jauh lagi, nahkoda mengarahkan kapal ke pantai agar kandas. Pintu kapal juga diturunkan untuk menahannya tetap di tempat," ujarnya.
Sambil menunggu air pasang, petugas dari Polsek Kawasan Laut Gilimanuk serta polisi perairan melakukan penjagaan di sekitar kapal naas ini.
Sekitar dua jam kemudian, saat air pasang dan arus membaik, kapal ini bisa kembali ke Pelabuhan Gilimanuk dan sandar sekitar pukul 20.10 wita.