Jumat 11 Apr 2014 15:11 WIB

Keinginan Warga Baduy untuk Membaca, Berawal dari Z (1)

Rep: c60/ Red: Bilal Ramadhan
Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar
Foto: Schinta
Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi sebagian besar warga Indonesia, terutama warga negara yang tinggal di pulau Jawa, bukan hal yang sulit untuk menghafal abjad bahasa Indonesia mulai dari A hingga Z. Huruf-huruf itu biasa diajarkan dan dihafalkan sedini mungkin di sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), atau ditularkan oleh orangtua terhadap anaknya yang masih kecil.

Namun bagi warga suku Baduy, menghafal abjad ini bukan perkara mudah. Tidak ada sekolah di dalam perkampungan suku Baduy. Anda juga tidak bisa membayangkan anak-anak kecil berseragam merah dan putih untuk berangkat ke sekolah di pagi hari. Adat Baduy melarang warganya sekolah.

Tak heran, hampir keseluruhan warga suku Baduy, tidak memiliki kemampuan dasar berupa membaca dan menulis. Lebih lagi, sebagian besar dari mereka, terutama yang berusia di atas 40-an, tidak dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Hanya beberapa orang yang beruntung yang dapat membaca. Mereka yang dikatakan beruntung, ialah yang terlahir dari keluarga yang terbiasa dengan bacaan dan tulisan. Sayangnya, jumlah mereka yang beruntung hanya segelintir dari puluhan ribu warga yang hidup di Baduy ini.

Narman (23 tahun) merupakan salah seorang yang beruntung itu. Dia mengisahkan keberuntungannnya sebab dapat belajar membaca dari ayah dan ibunya. Orangtuanya yang berdagang membuatnya terbiasa dengan tulisan dan bacaan.

Warga kelahiran kampung Gajeboh ini juga belajar membaca dari bungkus roti dan rokok yang ada di dalam toko. Dari pendatang yang masuk ke kampungnya, dia memperdalam pengetahuan membacanya.

Namun lantaran dia tidak belajar secara sistematis, dia tidak tahu keseluruhan huruf abjad yang berjumlah 26 huruf. Pembelajaran dari keluarga, bungkus makanan, dan pendatang itu jauh dari kata sempurna. Narman tidak mengetahui semua huruf.

“Baru beberapa bulan terakhir ini, saya tahu bentuk dan cara baca huruf Z,” kata pria beranak satu kepada Republika di kampung Marengo, Rabu (9/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement