Kamis 27 Apr 2017 19:09 WIB

Dua Ribu Warga Baduy Siap Laksanakan Seba Baduy

Ribuan warga Baduy disambut jajaran Muspida Pemkab Lebak saat memasuki Kota Rangkas Bitung untuk melaksanakan tradisi Seba ke Kantor Bupati Lebak, di Lebak, Banten, Jumat (13/5).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Ribuan warga Baduy disambut jajaran Muspida Pemkab Lebak saat memasuki Kota Rangkas Bitung untuk melaksanakan tradisi Seba ke Kantor Bupati Lebak, di Lebak, Banten, Jumat (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Sekitar dua ribuan lebih masyarakat adat Suku Baduy dari Kabupaten Lebak akan melaksanakan ritual tahunan yakni Seba Baduy dengan mendatangi Bupati Lebak, Bupati Serang dan Gubenur Banten sebagai 'Bapak/Ibu Gede' atau kepala pemerintahan daerah untuk menyerahkan hasil panen.

Kepala Dinas Pariwisata Provinisi Banten Eneng Nurcahyati, di Serang, Kamis mengatakan, tradisi seba baduy merupakan salah satu destinasi wisata yang dimiliki Provinsi Banten.

Tradisi tahunan masyrakat adat yang berasal dari daerah Selatan di Kabupaten Lebak tersebut, tahun ini tergolong dalam Seba Gede (besar), karena diikuti lebih dari 2.000 orang masyarakat suku Baduy baik dari Baduy Dalam maupun Baduy Luar.

''Kegiatan Seba akan dimulai pada hari Jumat sampai Minggu (28-30) April 2017. Dimulai dari Kantor Kecamatan Leuwidamar di Kabupaten Lebak sampai Museum Negeri Provinsi Banten di Kota Serang,"kata Eneng Nurcahyatui.

Menurut Eneng, perayaan Seba sampai sekarang masih dipertahankan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy. Perayaan Seba tersebut merupakan bentuk silatuhrahmi masyarakat Baduy dengan kepala daerah yakni Bupati dan Gubernur sebagai "Bapak Gede" atau kepala pemerintah daerah.

Ia mengatakan, Seba Baduy dilakukan setelah warga Baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Ritual Kawalu berlangsung selama tiga bulan dan pada kurun waktu tersebut kawasan Baduy tertutup bagi wisatawan.

Pemprov Banten melalui Dinas Pariwisata, kata dia, akan mengangkat wisata budaya seba baduy tersebut sebagai daya tarik pariwisata di tingkat nasional.

"'Kita akan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata agar Seba Baduy ini menjadi event berskala nasional yang digelar setiap tahun," katanya.

Eneng mengatakan, dalam pelaksanaan Seba Baduy tersebut, sebelum bertemu Gubernur Banten di Museum Negeri Provinsi Banten, rombongan masyarakat baduy akan berkumpul di Gelanggarng Remaja (GR) Ciceri Serang. Kemudian masyarakat baduy yang mengikuti seba akan berjalan kaki melewati jalur protokol Kota Serang menuju Museum Negeri.

"Untuk memeriahkan acara seba, kita juga akan mengadakan pameran khas warga baduy dan pertunjukan kesenian khas Banten di Alun-Alun Kota Serang," katanya.

Ia mengatakan, Seba Baduy merupakan upacara tradisi sakral warga Baduy yang tinggal di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Seba ini merupakan budaya yang sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak zaman Kesultanan Banten.

"Pesan moral yang disampaikan dari masyarakat baduy yakni menitipkan pesan kepada pemerintah untuk menjaga kelestarian alam, hutan, dan lingkungan. Tentunya ini juga merupakan pesan moral untuk kita sebagai masyarakat Banten agar tetap menjaga kelestarian alam supaya terhindar dari bencana," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement