REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur PT San Abadi, Indra Krisna mengatakan, karoseri akan ikut bertanggung jawab terhadap kerusakan pada Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang dibeli oleh Dinas Perhubungan pada tahun anggaran 2013.
Khusus untuk BKTB, katanya, ia hanya memasok komponen bus atau mesin dari Cina. Mesin tersebut kemudian diserahkan pada vendor. Selanjutnya, vendor bekerja sama dengan karoseri dalam negeri untuk merakit mesin.
Indra menjamin, semua mesin yang diimpor dari Cina dalam kondisi baru. Ia juga mengatakan, tidak mungkin karoseri menyetok body bus yang sudah direkondisi sebelum mesin ada. "Saat mesin ada, baru dirakit oleh karoseri," kata dia.
Apabila terjadi kerusakan pada bus, kata Indra, itu menjadi tanggung jawab karoseri. Menurut dia, karoseri pun sudah menyanggupi untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
Sebelumnya, lima unit bus Transjakarta dan 10 unit BKTB yang baru saja dioperasikan pada Januari lalu sudah mengalami kerusakan. Bus yang dibeli di Cina itu kondisinya sudah tidak prima.
Seperti badan bus, oli power steering dan turbo sensor yang berkarat. Kemudian, kaca spion pecah, tutup speedometer kendur dan tata letak kabel berantakan.
Pada 2013, Dishub membeli 310 unit bus Transjakarta dan 346 unit BKTB. Dari jumlah tersebut, baru 90 unit bus Transjakarta dan 18 unit BKTB yang sudah dioperasikan.