Senin 10 Feb 2014 17:28 WIB

Bus Transjakarta Baru yang Rusak Belum Lunas Dibayar

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
 Peluncuran armada baru bus Transjakarta gandeng di Halte TransJakarta Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/1).    (Republika/Yasin Habibi)
Peluncuran armada baru bus Transjakarta gandeng di Halte TransJakarta Ancol, Jakarta Utara, Rabu (22/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta  Dradjat Adhyaksa mengatakan, sejumlah bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang mengalami kerusakan belum lunas dibayar. Dishub baru membayar uang muka sebesar Rp 300 miliar pada PT San Abadi selaku Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). 

Dradjat menjelaskan, 656 bus yang dibeli dari Cina itu terdiri dari 14 paket. Total biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli bus itu sebanyak Rp 1 triliun. Namun baru satu paket saja yang sudah dibayar penuh pada tahun anggaran 2013. Sisa paket lainnya, baru dibayar 20 persen dan akan dilunasi pada tahun anggaran 2014.

Menurut Dradjat, pelunasan akan dilakukan setelah ATPM memperbaiki semua kerusakan yang ditemukan dalam bus. "Semua bus yang kita beli itu masih dapat garansi satu tahun. Setelah semuanya beres baru akan dilakukan pelunasan," kata dia di Balai Kota, Senin (10/2). 

Sebelumnya, lima unit bus Transjakarta dan 10 unit BKTB yang baru saja dioperasikan pada Januari lalu sudah mengalami kerusakan. Bus yang dibeli di Cina itu kondisinya sudah tidak prima. Seperti badan bus, pelumas power steering dan turbo sensor berkarat, kaca spion pecah, tutup speedometer kendur, serta tata letak kabel berantakan.

Pada 2013, dishub membeli 310 unit bus Transjakarta dan 346 unit BKTB. Dari jumlah tersebut, baru 90 unit bus Transjakarta dan 18 unit BKTB yang sudah dioperasikan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement