Selasa 21 Jan 2014 20:30 WIB

Alat Pembuatan Bom Disita dari Terduga Teroris Surabaya

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah barang bukti yang dipastikan berkaitan dengan indikasi perbuatan teror disita dari rumah dua terduga teroris Surabaya, Jawa Timur. Dari kediaman dua terduga teroris yang ditangkap Senin (20/1) malam itu, alat-alat pembuatan bom diamankan.

 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen boy Rafli Amar, mengatakan barang bukti yang disita di antaranya sebuah ransel, bendera warna hitam, handphone, timer digital, saklar, transmitter.

“Juga ada lampu 12 volt, sumbu api, paku lima cm dalam satu kantong plastik, lem besi, multi taster, solder, kartu keluarga, korek api, dompet berisi uang Rp 4,7 juta, dan sarung senjata tajam dari kayu," ujar Boy menjelaskan Selasa (21/1).

 

Boy mengatakan, seluruh bahan dan alat pembuatan bom ini diduga akan digunakan oleh para terduga teroris untuk meledakan lokalisasi Dolly. Selain itu, sejumlah pos polisi juga diketahui dijadikan target peledakan oleh mereka. “Rencananya mereka akan melakukan aksi itu pagi ini,” katanya.

 

Sebelumnya, Senin larut malam tim Detasemen Khusus (Densus) 88 bergerak melakukan penangkapan di sebuah SPBU Kenjeran, Surabaya. Keduanya ditangkap karena diduga terkait dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso yang sampai saat ini masih buron.

 

Dua terduga teroris ini sendiri diketahui bernama Isnaini Ramdhoni (30 tahun) dan Abdul Majib (35). Dua orang ini diketahui pernah intensif menjalani latihan militer bersama kelompok Santoso di pegunungan Poso, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement