Rabu 18 Dec 2013 21:46 WIB

Ini Tiga Peringkat Atas Kovensi Demokrat Versi Survei Reform Institute

Perwakilan peserta konvensi partai Demokrat membaca formulir saat pengumuman penetapan nama di Wisma Kodel Jakarta, Jumat (30/8). Komite Konvensi Partai Demokrat menetapkan 11 calon peserta untuk mengikuti konvensi yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, D
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Perwakilan peserta konvensi partai Demokrat membaca formulir saat pengumuman penetapan nama di Wisma Kodel Jakarta, Jumat (30/8). Komite Konvensi Partai Demokrat menetapkan 11 calon peserta untuk mengikuti konvensi yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, D

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hasil survei nasional yang dilakukan lembaga survey Reform Institute menempatkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman melejit pada urutan ketiga setelah Meneg BUMN Dahlan Iskan dan Ketua DPR Marzuki Alie.

Menurut Direktur Reform Institute, Yudi Latief di Jakarta, Rabu (19/12), prosentase Irman Gusman dan Marzuki Alie perbedaaannya sangat tipis dan berada dalam rentang margin of error.

Artinya kata Yudi Latief, kedua tokoh tersebut sebenarnya berada dalam posisi yang sama yakni di posisi kedua.

Hasil survei Reform Institute di antara 11 nama tokoh yang mengikuti Konvensi Partai Demokrat untuk calon Presiden, Dahlan Iskan menduduk posisi pertama (21,93 persen), disusul Marzuki Alie pada urutan kedua (7,47 persen), dan Irman Gusman  pada urutan ketiga (7,13 persen).

Di antara ketiga nama tokoh tersebut, nama Irman Gusman bisa dibilang kejutan. Ketua DPD RI tersebut melewati nama-nama yang sebelumnya sudah diperhitungkan atau lebih populer akan menjadi pesaing berat Dahlan Iskan sebagai pemegang posisi puncak. Seperti Gita Wirjawan, Anies Baswedan, Pramono Edhi Wibowo, Hayono Isman dan lainnya.

Sementara Anies Baswedan dalam survei nasional ini, berada dalam posisi keempat dengan nilai persentasi 3,7 persen. Disusul posisi kelima Sinyo Haris Sarundang 2.00 persen. Sementara tokoh-tokoh lainnya berada di bawahnya. Posisi terbawah ditempati Dino Pati Jalal sebesar 0,33 persen.

Lebih jauh diungkapkan Yudi, jumlah yang tidak memilih cukup besar yakni 52,34 persen karena respondennya seluruh sampel survei dengan latarbelakang kepartaian yang beragam.

Survei nasional yang di lakukan Reform Institute ini dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 25 November 2013 dengan jumla sampel 1500, margin error 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement