REPUBLIKA.CO.ID, CILINCING -- Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda di Cluster A dan B menjadi saksi bisu dari sejumlah mobil yang terparkir di pelatarannya. Sediikitnya, ada 21 mobil berbagai jenis dan merek yang terlihat parkir di sisi belakang Rusunawa Marunda Cluster A, Senin (16/12) petang.
Di tempat parkir samping cluster A, terdapat 14 mobil yang sedang berhenti. Seorang lelaki pengemudi mobil terlihat menuju kendaraannya dan hendak beranjak dari parkiran. Di dalam mobil tersebut, menunggu seorang wanita.
Tak lama kemudian, di bagian belakang cluster A, terlihat pula sebuah mobil baru datang. Dari dalam mobil tersebut, keluar seorang lelaki, seorang wanita dan seorang anak kecil. Mereka langsung naik ke tangga menuju sebuah ruagan di area cluster A.
Pengelola Rusunawa Marunda di cluster A, Aris Hidayat (31 tahun), mengatakan, di rumah susun tersebut, ada dua jenis penghuni. ''Ada yang penghuni dengan tarif rumah non-subsidi dan penghuni dengan tarif rumah bersubsidi,'' ujar Aris, Senin (16/12) petang.
Menurutnya, para pemilik mobil tersebut kemungkinan besar adalah penghuni rumah dengan tarif non-subsidi. Namun bisa juga mereka hanya tamu penghuni atau pun pengunjung yang mendatangi kerabatnya, di Rusunawa Marunda.
Aris menjelaskan, terkait penghuni dengan tarif hunian bersubsidi, itu pun ada dua kategori. Kategori pertama ialah penghuni yang dengan keinginan sendiri pindah ke Rusunawa Marunda untuk bekerja atau mencari tempat tinggal baru. Kategori kedua, kata dia, ialah penghuni yang berasal dari Waduk Pluit.
Penghuni dari Waduk Pluit ini, lanjut Aris, terkena dampak program revitalisasi waduk Pluit sehingga harus direlokasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
''Hampir semua penghuni di Cluster A pindah dengan keinginan sendiri. Hanya di Cluster A6 yang menjadi tempat hunian warga akibat program relokasi waduk pluit," ujar dia.