Rabu 23 Oct 2013 13:37 WIB

Golkar: PDIP Jangan 'Kebelet' Rebut Kursi Atut

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat tiba di gedung KPK untuk memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (11/10).     (Republika/Prayogi)
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat tiba di gedung KPK untuk memenuhi panggilan KPK di Jakarta, Jumat (11/10). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily meminta jajaran elite PDI Perjuangan tidak kebelet merebut kursi Gubernur Banten yang saat ini diduduki kader Golkar, Ratu Atut Chosiyah.

Ace meminta PDIP menghormati proses hukum yang masih dijalani Atut. "Jangan dulu kebelet merebut kursi gubernur kalau memang proses hukumnya masih terus berlangsung," kata Ace ketika dihubungi Republika, Rabu (23/10).

Ace mengatakan, proses hukum Atut masih panjang. Menurutnya, saat ini  Atut masih berstatus sebagai saksi, belum menjadi tersangka, apalagi terpidana. Dia khawatir pihak-pihak yang ingin buru-buru Atut lengser malah mengganggu Pemerintahan Banten. "Lebih baik cooling down," ujarnya.

Di saat yang sama Ace juga meminta Atut sebagai Gubernur Banten bersikap wajar dalam menjalani proses hukum. Ace menyatakan, Atut jangan sampai meninggalkan tugas-tugas pokoknya sebagai pemimpin nomor satu di provinsi Banten.

Sikap Atut yang jarang muncul ke publik dikhawatirkan malah menimbulkan persepsi negatif publik yang memojokkan Atut. "Blusukan yang biasa dilakukan harus diteruskan. Rapat pemerintahan juga harus dilakukan," katanya.

Ace berharap hubungan Golkar dan PDI Perjuangan di Pemerintahan Provinsi Banten tetap terjalin harmonis. "Jangan kita mendahului keputusan hukum," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement