REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Golkar tetap menolak Ruhut Sitompul sebagai Ketua Komisi III DPR. Golkar memandang masih banyak anggota Fraksi Demokrat yang lebih baik daripada Ruhut.
"Dengan segudang sumber daya manusia yang dimiliki Demokrat, masa tidak ada yang lebih bagus," kata anggota Fraksi Golkar di Komisi III, Bambang Soesatyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (30/9).
Bambang menyindir sikap Fraksi Demokrasi yang bersikukuh mempertahankan Ruhut. Menurutnya, mempertahankan Ruhut sama saja dengan membawa Komisi III ke arah yang tidak jelas. "Kita tidak ingin yang (pimpin) Jaka sembung naik ojek. Gak nyambung jek," ujar Bambang.
Demokrat menurut Bambang, mesti legowo menyikapi berbagai resistensi terhadap Ruhut. Bambang mengatakan, meskipun kursi Ketua Komisi III merupakan jatah Fraksi Demokrat, namun dia meminta Demokrat tidak egois dengan terus memaksakan Ruhut menjadi Ketua Komisi III. "Memang itu jatah Demokrat tapi kan ada aturannya. Ini bukan soal gengsi, tapi calon itu diterima atau tidak," katanya.
Anggota Komisi III Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Abu Bakar Alhabsy mengatakan apabila masih terjadi penentangan terhadap Ruhut maka proses penetapan Ruhut menjadi Komisi III mesti dilakukan melalui mekanisme votting.
"Sebenarnya bila musyawarah mufakat tidak dapat dipenuhi, maka sesuai ketentuan pasal 52 ayat 6 keputusan diambil dengan suara terbanyak," ujarnya.