Jumat 09 Dec 2022 07:58 WIB

Ceramah UAS Dikaitkan Bom di Markas Polsek Astanaanyar, Begini Faktanya

Banyak warganet, termasuk politikus PDIP Ruhut Sitompul sebarkan potongan video UAS.

Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiyahnya saat acara MPR-RI Bersholawat di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (29/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) terkait perlawanan warga Palestina terhadap Zionis Israel kembali viral belakangan ini. Tausiah UAS dikaitkan dengan bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Rabu (7/12/2022) pagi WIB.

Banyak warganet di berbagai kanal media sosial (medsos), termasuk lini masa Twitter yang mengunggah potongan video ceramah UAS disambungkan dengan ledakan bom bunuh diri. Politikus PDIP Ruhut Sitompul sampai menyebarkan potongan video UAS tersebut.

"Waspada waspada waspadalah karena kalau ini secara terang benderang disampaikan sangat berbahaya, karena tingkat penalaran yang mendengar tidak sama jadi tolong diwaspadai aparat kepolisian sebagai kamtibmas MERDEKA," ujarnya melalui akun Twitter @ruhutsitompul dikutip Republika di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Baca juga : BNPT Duga Pelaku Bom Bandung tak Sendirian Lancarkan Aksi Teror

UAS pun sudah membuat video klarifikasi terkait ceramahnya tersebut. Namun, video itu selalu diputar kembali untuk dikaitkan jika ada insiden bom bunuh diri

"Dua hari ini, video saya saya menjawab pertanyan saya menjawab di annur lebih kurang dua tiga tahun lalu, diviralkan lagi. Tapi video itu di-cut, dipotong, saya masih ingat tempat lokasi masjid itu An-Nur (Kota Pekanbaru) tempat kajian Subuh, Sabtu," kata UAS dalam video klarifikasinya.

UAS menjelaskan, pertanyaan jamaah waktu itu memakai kertas. Isi pertanyaannya adalah meminta pendapatnya tentang bom bunuh diri di Palestina. "Itu bunyi pertanyaannya, lalu saya menjawab bahwa jangan katakan itu bom bunuh diri, tapi katakanlah itu gerakan mati syahid, karena saudara kita di Palestina itu bukan bunuh diri, tapi mati syahid," ujar lulusan Universitas Al Azhar Kairo itu.

Menurut UAS, video ceramahnya itu dipotong orang tak bertanggung jawab. "Ketika beberapa saat yang lalu ada meledak bom panci di Kampung Melayu video itu viral, lalu belakanganini di Surabaya viral lagi, nanti ada kompor rang meletup viral lagi. Itu diluruskan, beda di antara Palestina dan luar Palestina," kata UAS.

Baca juga : Dua Anggota Polisi Masih Dirawat di RS Akibat Ledakan Bom Bandung

Meski video klarifikasi sudah dibuat beberapa waktu lalu, namun cerita UAS masih relevan. Apalagi, ia dikaitkan kembali dengan bom bunuh diri di Marks Polsek Astanaanyar, Kota Bandung.

Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Jabar, Kombes Yuri Karsono menyebutkan, pelaku bom bunuh diri Agus Sujatno alias Agus Muslim membawa dua bom yang melekat di depan dan belakang badannya saat beraksi di Polsek Astanaanyar. Menurut dia, ua bom berjenis bom panci rakitan itu dibawa menggunakan ransel oleh pelaku ke lokasi.

Namun, kata dia, hanya satu bom yang meledak yakni yang berada di belakang badan Agus Muslim.

"Yang meledak adalah komponen bom yang di belakang, tidak terbagi ke yang depan, sehingga tidak bersamaan meledak nya," kata Yuri di Markas Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement