REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus Giri Indah, Rabu (21/8) sekitar pukul 08.00 WIB, yang mengangkut jemaat GBI REM Kelapa Gading kembali bertambah sehingga kini menjadi 20 orang.
"Ada penambahan jumlah korban meningal, yakni satu orang atas nama Sulaeman warga Bogor yang menjadi korban tabrakan bus Giri Indah. Korban meninggal di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong," kata salah satu anggota Polres Bogor saat ditemui, Kamis (22/8).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Cininong, Kabupaten Bogor, Hadi Syaiful Hadi.
"Iya benar, jumlah korban menjadi 20 orang, satu korban meninggal tadi malam bernama Sulaeman, pekerja gas yang tertabrak bus saat kecelakaan," kata Hadi saat dihubungi.
Sulaeman turut menjadi korban kecelakaan sebelum bus Giri Indah itu masuk jurang sedalam 5-8 meter. "Sebelum masuk jurang, bus terseut menabrak sebuah mobil pikap bermuatan tabung gas elpiji," kata Hadi.
Saat kejadian Sulaeman sedang mengisi gas di salah satu toko yang ikut dihantam oleh bus naas tersebut, katanya.
Sulaeman, warga Citeko, itu adalah salah satu karyawan toko gas. Sulaeman mengalami luka patah kaki dan luka dalam dibagian kepala, ia sebelumnya di rawat di Rumah Sakit Sanatorium Cisarua, namun karena luka cukup serius ia di rujuk ke RS Sentra Medika.
Eman panggilan Sulaeman, meninggal setelah menjalani perawatan itensif di RS Sentra Medika Cibinong.
Sementara itu, rincian dari Kepolisian Resor Bogor, 20 korban meninggal dunia ini terdiri dari 18 jemaat GBI REM Kelapa Gading dan dua orang warga Bogor.
Dua warga Bogor ini menjadi korban bus naas karena ditabrak oleh bus yang mengalami rem blong hingga terjun ke kali Ciliwung. "Hari ini kami akan menyalurkan santunan kepada korban kecelakaan khususnya untuk dua warga Bogor," kata Hadi