Senin 10 Jun 2013 17:32 WIB

PKS: Menteri PKS Setuju Kenaikan BBM karena Profesional

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di Jakarta, Jumat (7/6).  (Republika/Tahta Aidilla)
Warga melintas didepan spanduk penolakan kenaikan BBM di Jakarta, Jumat (7/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ambiguitas sikap yang ditunjukan sejumlah elite PKS terkait kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dinilai perlu dilihat dalam konteks yang utuh.

Sekretaris Jendral DPP PKS Taufik Ridho menyatakan, bila ada elite PKS di posisi menteri yang mendukung kenaikan BBM itu semata-mata karena yang bersangkutan berstatus pembantu presiden.

"Karena Pak Tif (Tifatul Sembiring/Menkominfo) menterinya Pak SBY dia harus patuh (mendukung kenaikan BBM)," kata Taufik, Senin (10/6).

Taufik menampik perbedaan sikap antara menteri PKS dengan elite PKS di fraksi sebagai cermin perpicahan di internal PKS. Sebaliknya, Taufik menyatakan perbedaan itu justru menunjukan profesionalisme menteri PKS dalam membantu presiden.

"Itulah bedanya menteri dari PKS dengan dari partai lain. Menteri dari PKS langsung mundur dibebas tugaskan dari jabatan struktural partai," ujarnya.

Menyoal spanduk-spanduk penolakan harga BBM yang banyak dipasang kader-kader PKS, Taufik menyatakan hal itu harus dilihat dari sisi esensi pesan. "Coba diskusikan soal kontennya dan buka ruang diskusinya tidak hanya dilihat apa yang ada (spanduknya)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement