Senin 15 Apr 2013 06:57 WIB

Perempuan Indonesia Raih Penghargaan Lingkungan Hidup Goldman

Aleta Baun
Foto: newspapernetter.blogspot.com
Aleta Baun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan asal Provinsi Nusa Tenggara Timur, Aleta Baun atau yang lebih dikenal dengan "Mama Aleta" meraih penghargaan lingkungan hidup "Goldman Environmental Prize 2013" bersama sejumlah lainnya yang mewakili enam kawasan benua.

"Perempuan yang berasal dari Desa Naususu, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT ini mendapat penghargaan atas upaya penyelamatan lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat Mollo," kata perwakilan Goldman di Indonesia, Dita Ramadhani di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan para pemenang akan menerima anugerah itu dalam upacara yang khusus untuk undangan di San Francisco Opera House, Amerika Serikat pada 15 April 2013 pukul 07.00 waktu setempat (Senin sore WIB).

Yayasan Lingkungan Hidup Goldman, katanya, mengumumkan nama enam penerima hadiah Lingkungan Hidup Goldman 2013 yang merupakan kelompok para pemimpin yang tanpa rasa takut melawan semua rintangan demi melindungi lingkungan hidup dan komunitas mereka.

Mama Aleta, katanya, mendapat penghargaan atas upaya penyelamatan lingkungan, sosial, dan budaya masyarakat Mollo.

Aleta menggerakkan massa yang dia lakukan sejak 1996 melawan dua perusahaan tambang yang menduduki bukit sakral untuk orang Mollo.

Perjuangan Aleta dan masyarakat Mollo selama 11 tahun, katanya, membuahkan hasil pada 2007 dengan dihentikannya operasional tambang di daerah tersebut.

Dengan mengorganisasi ratusan warga desa setempat --untuk secara damai menduduki tempat-tempat penambangan marmer dalam suatu "protes sambil menenun"-- Aleta Baun menghentikan perusakan tanah hutan yang sakral di Gunung Mutis, Pulau Timor.

Hadiah Lingkungan Hidup Goldman yang saat ini memasuki tahun ke-24, katanya, diberikan setiap tahun kepada para pahlawan lingkungan hidup yang masing-masing mewakili enam kawasan benua yang berpenghuni.

Dengan jumlah uang tunai 150.000 dolar AS per orang, hadiah itu merupakan hadiah terbesar untuk aktivisme lingkungan hidup di tingkat akar rumput.

Menurut Dita, hadiah Lingkungan Hidup Goldman didirikan pada 1989 oleh tokoh-tokoh masyarakat dan dermawan Richard, serta Rhoda Goldman dari San Francisco.

Para pemenang dipilih oleh suatu dewan juri internasional berdasarkan nominasi rahasia yang diserahkan oleh suatu jaringan kerja organisasi-organisasi dan orang-orang dalam bidang lingkungan hidup.

Selain Aleta Baun yang berasal dari Indonesia, penghargaan diberikan kepada Jonathan Deal (Afrika Selatan), Azzam Alwash (Irak), Rossano Ercolini (Italia), Kimbely Wasserman (AS), dan Nohra Padilla (Kolombia).

               

   

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement