Selasa 19 Mar 2013 11:39 WIB

Ruhut: Calonkan SBY Ketua Umum Rendahkan Martabat Presiden

Rep: m akbar wijaya/ Red: Taufik Rachman
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Politisi Demokrat, Ruhut Sitompul menanggapi sinis wacana pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi ketua umum Partai Demokrat. Ruhut menuding wacana itu sengaja dilontarkan untuk menurunkan wibawa SBY.

"Yang Namanya Gede Pasek kebangetan mau cari muka minta SBY jadi ketum," kata Ruhut kepada wartawan di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3).

Ruhut mengatakan pernyataan Pasek agar SBY dijadikan ketum membuktikan kepanikan loyalis Anas. Dia menilai wacana menjadikan SBY ketua umum Demokrat sebagai upaya merendahkan martabat presiden. "Janganlah menurunkan martabat derajat Pak SBY. Dia itu sudah milik rakyat. Dia kan presiden," ujarnya.

Ruhut juga menuding wacana pencalonan Ani Yudhoyono dan Toto Riyanto menjadi ketua umum Demokrat sebagai upaya loyalis Anas mengganjal jagoan yang dia usung. "Itus strategi mereka karena saya menjagokan Pak Pramono Edhie," katanya.

Menurut Ruhut, Pramono figur yang paling pas memimpin Demokrat. Pasalnya, Pramono adalah sosok baru yang belum terkontaminasi politik elite Demokrat. "Pramono Edhie kan KSAD dan sosok baru. Pramono Edhie tidak termasuk orang yang sempat keracunan," katanya.

Terkait wacana pencalonan Marzuki Alie, Ruhut menilai Marzuki kurang pas menjadi ketua umum. Pasalnya Marzuki pernah kalah dalam kongres luar biasa Demokrat 2010. "Kalau terpilih nanti apakah orangnya Anas tidak sakit hati," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement