REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Mengantisipasi penyebaran virus Flu Burung atau H5N1, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo menyiapkan tablet Tamiflu di 12 Puskesmas. Obat tersebut disediakan di masing-masing Puskesmas sebagai langkah awal menangani jika ditemukan kasus Flu Burung atau Avian Influenza (AI).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dr Guntur Subiyantoro, Selasa (15/1), mengatakan, obat Tamiflu merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Stok obat Tamiflu tersebut, selalu tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo.
''Stok Tamiflu selalu tersedia di DKK. Kita juga distribusikan di 12 Puskesmas sebagai antisipasi''.
Selain persediaan Tamiflu, DKK juga menggandeng Dinas Pertanian untuk rutin melakukan pemantauan dan penyemprotan disinfektan terhadap unggas di Sukoharjo dalam mencegah pengidapan Flu Burung atau virus H5N1.
Menurut dr Guntur, seluruh wilayah Sukoharjo berpotensi terjangkit virus Flu Burung. Dari 12 kecamatan yang paling besar resiko terjangkit Flu Burung adalah wilayah Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Gatak dan Kecamatan Kartasura. Keempat kecamatan itu yang notabenenya memiliki tempat peternakan unggas sentral.
Seperti diketahui, paska ditemukan ribuan itik mati di Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo dalam dua minggu terakhir, petugas dari UPTD (Unit Pelayanan Teknis Daerah) Pos Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo langsung mengambil sampel darah itik yang mati untuk di uji di laboratorium.