Sabtu 29 Dec 2012 06:54 WIB

Inilah Kisah Keji Pembunuhan Siswi SMK di Bogor (bagian 1)

Rep: c70/ Red: Abdullah Sammy
Kejahatan Pembunuhan (ilustrasi)
Foto: sandpaper.bitsaa.org
Kejahatan Pembunuhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Adriansyah alias Rian, remaja 18 tahun ini, menundukan kepalanya yang terbungkus kupluk hitam di pojok ruangan Polres Kabupaten Bogor, Cibinong, Jumat (28/12). Ia terduduk lemas memeluk lututnya dalam balutan baju tahanan Polres.

Tubuh kurusnya kini tak jemawa lagi melenggang di sekolah sebagai anak “incaran” siswi-siswi di sana. Siswa SMK Citra Dharma Cipayung, Jakarta Timur, ini tega membunuh teman dekatnya karena menolak mengaborsi darah dagingnya akibat perbuatan mereka lima bulan lalu.

Di sampingnya, Muhamad Yusuf pun berjongkok menatap tanah dalam balutan baju tahanan berwarna biru tua. Matanya sesekali menerawang melihat sekeliling yang dipenuhi polisi dan pewarta berita. Dari lubang kupluk penutup kepala hitam yang memperlihatkan kedua mata dan mulutnya, ia mengatakan, ia tak mengira akan bernasib seperti ini karena mengikuti ajakan Rian, sahabat karibnya.

Rian dan Yusuf adalah dua tersangka pembunuh Ayu Rahayu, siswa kelas XII SMK Citra Dharma Cipayung, Jakarta Timur. Ayu ditemukan tewas pada Sabtu, 22 Desember 2012, di Sungai Leuwilisung, Cileungsi, Bogor, setelah tiga hari tidak pulang ke rumahnya di bilangan Jakarta Timur.

Zuhairiyah, ibu korban, waswas dengan nasib anaknya yang entah berada di mana setelah berpamitan pada Rabu (19/12). "Sebelumnya, Ayu sudah mengatakan kepada ibunya bahwa ia tengah hamil lima bulan oleh teman sekolahnya," kata AKP Galih Wisnu Pradipta, kepala Unit Reserse Kriminal, Polsek Cileungsi, Jumat (28/12).

Menyadari anaknya dalam bahaya, Zuhairiyah melapor ke polisi sementara Polsek Cileungsi menemukan jenazah Ayu mengapung di sungai. "Ibu Ayu menangis histeris ketika menjemput anaknya di rumah sakit setelah autopsi," kata Galih.

Ayu, kata Kepala Polres Kabupaten Bogor AKBP Asep Saefudin, ditemukan tewas mengenaskan setelah tiga hari tenggelam di sungai. "Penemuan mayatnya kemudian diberitakan di media massa hingga ibunya datang ke Polsek Cileungsi untuk mengecek apakah betul mayat yang ditemukan adalah anaknya," kata Asep. (bersambung ke bagian 2)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement