Jumat 27 Jul 2012 12:32 WIB

JK: Penghapusan Bea Masuk Kedelai, Pilihan Terbaik

Jusuf Kalla
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) menilai kebijakan penghapusan bea masuk kedelai merupakan pilihan terbaik bagi pemerintah untuk membantu meringankan kesulitan perajin tahu dan tempe. "Memang penghapusan bea masuk lima persen itu sedikit membantu karena kenaikan kedelai saja sampai 40 persen," kata Jusuf Kalla di Kantor PMI Propinsi DKI Jakarta, Jumat (27/7).

Menurut dia, pemerintah sebaiknya memberi subsidi kedelai yang anggarannya diambil dari pengurangan subsidi BBM. "Cuma pilihannya mana yang lebih baik antara mensubsidi orang mampu dengan subsidi minyak atau orang tidak mampu dengan memberi subsidi untuk kedelai," kata mantan Menperindag itu.

"Bagi pemerintah, subsidi kedelai lebih ringan daripada subsidi BBM. Kalau kedelai dengan subsidi Rp 2.000 per kilogram tentu membantu, sedangkan subsidi BBM bisa mencapai Rp 4.000 perliter," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah cukup menyediakan anggaran subsidi kedelai sebesar Rp 3-5,5 triliun untuk 2,5 ton kedelai. "Itu sudah aman untuk membantu harga kedelai dalam negeri. Sekarang masalahnya pemerintah mampu atau tidak untuk mensubsidinya karena subsidi lebih banyak dihabiskan untuk BBM," kata Jusuf Kalla.

Indonesia tergantung dengan produksi kedelai Amerika. Karena di sana iklimnya bagus untuk kedelai dan hasil panennya melimpah. "Kekeringan di Amerika membuat panen kedelai menyusut dan akhirnya harga kedelai dunia melonjak," kata Jusuf Kalla.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement