REPUBLIKA.CO.ID, Perwakilan dari keluarga wartawan Angkasa Didik Nur Yusuf datang untuk melihat jenazah anggota keluarga mereka pada Selasa (22/5) di ruang post mortem RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Kedua orang kakak Didik, Nurhuda dan Yuli beserta istri Didik Laela, sudah membuka dan melihat jasad wartawan yang turut serta dalam penerbangan joy flight pesawat Sukhoi Super Jet 100.

Kakak almarhum Didik, Nurhuda mengucapkan terima kasih kepada semu pihak yang telah membantu proses teridentifikasinya jenazah Didik. "Saya yakin jenazah yang kami lihat adalah Didik, namun kami tidak bisa menceritakan kondisi jenazah almarhum," ujarnya

Kedua kakak Didik yakni Nurhuda dan Yuli tampak tegar. Mereka dapat menjawab satu persatu pertanyaan dengan tenang.

 Namun, istri Didik, Laela, tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Ia nampak tak bisa berkata-kata. Wajahnya menunjukkan kesedihan yang luar biasa, wajahnya terlihat sembab, dan air mata tak henti-hentinya mengalir. "Kami Ikhlas dengan kenyataan ini. Kami juga percaya petugas sudah menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Yuli.

Berbeda dengan keluarga Didik, orang tua Ismiati Reporter Trans TV tampak tegar saat keluar dari ruang post mortem. Ayahanda Ismiati, Sunarto mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait bahwa sudah diberi kesempatan untuk melihat kondisi jenazah putrinya untuk terakhir kali.

"Alhamdulillah sekarang kami sudah plong, karena kami sudah melihat jenazah secara langsung meskipun kondisinya sudah tidak memungkinkan," ujarnya.

Sunarto mengatakan, jenazah Ismiati akan dimakamkan di pemakaman Griya Serdang Indah Desa Margasani Kecamatan Kramatwatu, Serang. Sementara itu, semua surat-surat kematian sudah diberikan kepada pihak keluarga.

Ikuti Whatsapp Channel Republika