Senin 06 May 2013 10:31 WIB

TN Gunung Salak Belum Izinkan Evakuasi Bangkai Sukhoi

 Aparat TNI melakukan proses pencarian korban diantara serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Sabtu (11/5).
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Aparat TNI melakukan proses pencarian korban diantara serpihan puing pesawat Sukhoi Superjet 100 di Puncak Salak 1, Gunung Salak, Bogor, Sabtu (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Petugas Taman Nasional Gunung Halimun Salak belum mengeluarkan izin terkait evakuasi bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, satu tahun lalu.

Kepala Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHGS), Agus Priambudi, Senin, mengatakan, pihaknya baru mengeluarkan izin survei untuk mengetahui cara evakuasi Sukhoi.

"Izin sudah kami keluarkan untuk evakuasi bangkai pesawat tersebut, namun izin tersebut masih baru sebatas survei karena kami pun ingin mengetahui bagaimana cara evakuasi Sukhoi tersebut," kata Agus Priambudi, Senin.

Menurut Agus, nantinya hasil survei akan dijadikan patokan oleh pihaknya apakah bangkai pesawat tersebut layak untuk dievakuasi atau tidak. Karena jika dalam evakuasinya merusak ekosistem, bisa saja izin tersebut dibatalkan sampai ada cara lain agar flora dan fauna di lokasi jatuhnya pesawat naas ini tidak terganggu dan rusak dengan adanya kegiata evakuasi.

Namun, pihaknya saat ini masih menunggu hasil informasi dari petugas di lapangan, sementara pihak perusahaan dan TNI sudah beberapa kali melakukan survei tetapi belum ada laporan kapan akan dievakuasi bangkai pesawat buatan Rusia itu.

"Memang untuk mengevakuasi bangkai pesawat tersebut tidak mudah karena berada di jurang yang sulit untuk ditembus manusia apalagi alat berat, sehingga perlu cara yang spesifik dan kami pun melihat pihak perusahaan masih kesulitan untuk mencari cara bagaimana mengevakuasi bangkai pesawat tersebut," tambahnya.

Dikatakan Agus, jika nanti ke depannya survei dan cara yang akan dilakukan perusahaan tersebut sudah selesai dan administrasinya lengkap, maka pihaknya akan kembali melakukan penelitian baru mengeluarkan izin evakuasi.

"Saat ini sebagian bangkai pesawat sudah ada yang terkubur longsoran sehingga sudah bisa diprediksi evakuasi bangkai pesawat ini akan sulit dan tidak bisa dilakukan dalam satu hari. Dalam melakukan evakuasi ini seluruh elemen masyarakat juga harus tahu karena TNGHS merupakan milik seluruh masyarakat juga perlu dijaga kelestariannya karena kami secara rutin melakukan konservasi," kata Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement