REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Purwokerto (UMP), menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM, Rabu (28/3). Aksi digelar di ruas jalan Sokaraja Kabupaten Banyumas, yang menjadi penghubung utama antara Kota Yogyakarta dan Purwokerto.
Aksi dimulai dengan menggelar pawai sejak dari pertigaan Sokaraja yang menjadi tempat bertemunya arus lalu lintas dari arah Yogyakarta dan Purbalingga, menuju Purwokerto. Akibat aksi ini, sempat terjadi antrian panjang kendaraan dari ketiga jurusan.
Mahasiswa kemudian bergerak hingga sampai di depan SPBU Sokaraja, yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi awal mereka mulai bergerak. Di lokasi ini, para mahasiswa sempat memblokir jalan dan melakukan shalat Dzuhur berjamaah di tengah jalan.
Ratusan petugas kepolisian Polres Banyumas yang mengikuti pelaksanaan aksi tidak melakukan tindakan keras untuk membubarkan aksi tersebut. Petugas justru mengambil tindakan mengalihkan kendaraan yang akan melintas di ruas jalan tersebut ke ruas jalan alternatif.
''Kita wudlu bertayamum. Gusti Allah Maha Tahu, bahwa shalat kita kali ini dilakukan dalam kondisi darurat karena untuk membela rakyat kecil yang hidupnya semakin sulit,'' kata koordinator aksi sekaligus imam shalat itu, Andi Wahyono.
Di lokasi depan SPBU ini, massa juga sempat membakar tiga buah ban bekas. Mengetahui hal ini, pengelola SPBU langsung menutup pelayanan di SPBU dan mempersilakan pengendara yang ingin mengisi BBM untuk menyingkir.
Kapolres Banyumas, AKBP Dwiyono, yang ikut terjun langsung mengawasi pelaksanaan aksi, menyatakan pihaknya memang tidak akan mengambil tindakan keras selama para pengunjuk rasa tidak melakukan tindakan anarkis. ''Asal tidak anarkis, kami hanya akan mengawal aksi mereka,'' katanya.
Sementara di Purbalingga, aksi penolakan terhadap rencana kenaikan harga BBM digelar kalangan kader dan simpatisan PDIP kabupaten setempat. Menggunakan berbagai atribut partai, mereka menggelar aksi pawai di jalan-jalan protokol Kota Purbalingga.
Massa yang mencapai sekitar 1.000 orang ini, dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDIP Purbalingga, Tasdi, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Purbalingga. Karena itu, dalam aksi tersebut mereka juga dapat dengan leluasan memasuki kompleks Pemkab Purbalingga dan bertemu langsung dengan Bupati Purbalingga, Heru Sudjatmoko.