Selasa 06 Sep 2022 11:38 WIB

Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa Buruh Mulai Datangi Gedung DPR

Gedung DPR akan menjadi pusat demo para buruh yang ada di Jabodetabek.

[Dokumentasi Presiden Partai Buruh Said Iqbal] Massa dari kelompok buruh mendatangi gerbang utama gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
[Dokumentasi Presiden Partai Buruh Said Iqbal] Massa dari kelompok buruh mendatangi gerbang utama gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa yang tergabung dalam beberapa kelompok buruh terlihat sudah mendatangi pintu masuk atau gerbang utama Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022). Pada pukul 10.40 WIB, terlihat buruh yang menggunakan seragam berwarna hitam nuansa merah itu berjalan kaki dari arah jalan layang (flyover) Senayan Jakarta Pusat ke arah pintu utama Gedung DPR RI.

Mereka berjalan hingga menutupi hampir seluruh sisi Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi. Alhasil, sebagian kendaraan yang melintas dialihkan ke jalur paling kanan hingga ke jalur bus TransJakarta.

Baca Juga

Pada saat yang sama, petugas lalu lintas tengah mengawasi ratusan buruh yang sedang berjalan itu. Hingga berita ini dilaporkan, mereka berjalan kaki dengan tertib dan kondusif.

Pada saat yang sama, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, gedung DPR akan menjadi pusat demo para buruh yang ada di Jabodetabek. "Diperkirakan ada 2.000 buruh yang akan hadir," kata dia saat ditemui di depan gedung DPR RI.

Aksi yang sama juga digelar para buruh yang berdomisili di 20 provinsi. Mereka menggelar aksi di setiap gedung Pemerintahan Provinsi Selasa ini. 

Untuk diketahui, beberapa elemen buruh dan massa lain membawakan beberapa tuntutan dalam demonstrasi Selasa ini. Tuntutan yang dibawa massa di antaranya menolak kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan pemerintah.

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar subsidi dari Rp .150 per liter jadi Rp 6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter sejak Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement