Kamis 02 Oct 2025 02:49 WIB

Mentan Dorong Kaltara Jadi Lumbung Pangan dan Pintu Ekspor

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong Kalimantan Utara menjadi lumbung pangan nasional dan pintu ekspor ke Malaysia.

Rep: antara/ Red: antara
Mentan dorong Kaltara jadi lumbung pangan perbatasan-pintu ekspor.
Foto: antara
Mentan dorong Kaltara jadi lumbung pangan perbatasan-pintu ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menjadi lumbung pangan nasional sekaligus pintu ekspor komoditas strategis ke Malaysia. Dalam kunjungan kerjanya di Tarakan, Rabu (1/10), Mentan menegaskan pentingnya mengubah paradigma perbatasan dari daerah selundupan pangan menjadi pusat produksi komoditas.

Mentan Amran menyatakan bahwa posisi geografis Kaltara yang berbatasan langsung dengan Malaysia merupakan keuntungan strategis yang harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi petani. Beberapa komoditas potensial seperti jagung, kakao, kelapa, dan kopi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan diekspor.

Pemerintah memberikan dukungan besar untuk pertanian di wilayah perbatasan. Pada tahun ini, anggaran sebesar Rp9,95 triliun disiapkan untuk perluasan tanam hingga 880 ribu hektare di seluruh Indonesia, serta dukungan pembiayaan perbankan sebesar Rp89 triliun dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian lebih dari Rp100 triliun.

“Tahun depan, anggaran pertanian reguler akan mencapai Rp40 triliun, terbesar dalam sejarah, sebagai bukti nyata keberpihakan Presiden Prabowo Subianto kepada sektor pertanian,” ujar Amran. Ia optimis bahwa dengan berbagai program strategis, cita-cita swasembada pangan dapat segera terwujud.

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang menyambut baik langkah dan perhatian dari Mentan Amran, yang diyakini akan mempercepat realisasi Kaltara sebagai pusat pangan dan ekspor komoditas unggulan. “Semoga petani semakin berjaya dan sejahtera dalam mewujudkan Kaltara sebagai lumbung pangan nasional sekaligus pusat komoditas ekspor,” kata Zainal.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement