REPUBLIKA.CO.ID,MEULaboh--Sedikitnya 187 orang "outsourcing" (pekerja yang dikontrak pihak ketiga) di PT PLN Cabang Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, melakukan mogok kerja karena tuntutan mereka meningkatkan kesejahteraan tidak diterima.
Koordinator Outsourcing PLN Meulaboh Lizar Mustari di Meulaboh Kamis mengatakan, mogok kerja tersebut dilakukan juga karena permintaan mereka tidak diterima pimpinan PLN Wilayah Aceh untuk membatalkan addendum tahun 2012.
"Kami akan mogok kerja sampai ada kepastian dari pimpinan
PLN Wilayah Aceh. Pada Minggu, 1 Januari 2012 akan mendatangi kantor PLN Aceh untuk membuat aksi apabila tidak ada upaya meningkatkan kesejahteraan kami," katanya.
Mogok kerja tersebut diikuti oleh seluruh outsourcing PLN Ranting wilayah Pantai Barat Aceh, seperti dari Siemeulu, Aceh Jaya, Jeuram, Meulaboh dan Teunom.
Awalnya seluruh pekerja dari seluruh ranting PLN Wilayah
Meulaboh mengelar rapat diskusi dengan sejumlah pimpinan mereka dari Banda Aceh, spontan saja mereka keluar membubarkan diri karena apa yang disampaikan menurut mereka sama sekali tidak berpihak kepada pekerja outsourcing.
Lizar menyebutkan, penolakan tersebut beralasan karena sejak tahun 2005 pascatsunami Aceh diberlakukan addendum oleh perusahaan dan direncanakan pula penambahan pada tahun 2012, karena itu pekerja ini memilih mogok kerja dengan duduk halaman gedung PLN Meulaboh.
"Seharusnya ada kebijakan barulah, jangan sampai aturan sejak tahun 2005 sampai sekarang menyangkut kesejahteraan kami tidak
pernah berubah, bagaimana kami menghidupi keluarga kalau gaji kami
tidak ditambah sediktipun," jelasnya.