REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mabes Polri memaparkan hasil investigasi internal terhadap pembubaran Kongres Papua III pada 19 Oktober 2011 lalu. Salah satunya terkait dengan penemuan tiga jenazah sehari setelah pembubaran kongres. Polri menegaskan tiga jenazah itu tidak terkait dengan pembubaran kongres.
"Itu (penemuan tiga jenazah) merupakan kasus sendiri, tidak terkait pembubaran kongres," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/11).
Saud memaparkan tiga jenazah tersebut ditemukan pada 20 Oktober 2011 sekitar pukul 09.30 WIT, sehari setelah pembubaran Kongres Papua III. Jenazah itu langsung diotopsi pada pukul 12.00 WIT. Hasilnya, ketiga jenazah itu telah meninggal delapan jam sebelumnya atau sekitar pukul 01.00-02.00 WIT.
Sedangkan kegiatan pembubaran kongres dilakukan pada 19 Oktober 2011 pada pukul 14.30 WIT. Setelah pembubaran itu, tidak ada lagi kegiatan, termasuk isu adanya penyisiran yang dilakukan polisi di perkampungan dan asrama mahasiswa di Abepura, Jayapura.
Dalam hasil visum, jenazah pertama atas nama Daniel Kadepa tewas karena adanya kekerasan dari benda tajam dan jenazah kedua atas nama Maksasayo yang tewas karena luka tembak. Sedangkan jenazah terakhir, Jacob Saman Sabra, tidak dapat diautopsi karena jenazahnya langsung dikubur masyarakat, sehingga polisi belum mengetahui sebab kematiannya.
"Tim kita sedang melakukan pencarian dan pelacakan pelaku pembunuhan tiga orang ini," jelasnya.