REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mabes Polri membenarkan adanya penembakan untuk membubarkan paksa Kongres Papua III yang diselenggarakan di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Rabu (19/10). Polri membantah adanya penembakan yang membabi buta terhadap peserta kongres.
"Tidak ada penembakan membabi buta, yang ada tembakan peringatan, itu pun ke arah atas. Penembakan peringatan itu untuk membubarkan kongres," kata Kepala Bagian Humas Polda Papua, Kombes Wahyono, yang dihubungi Republika, Rabu (19/10).
Ia mengatakan keputusan untuk melepaskan tembakan peringatan karena adanya kelompok berseragam layaknya militer yang ada di dalam kongres. Meski demikian, ia mengaku tidak melihat kelompok berseragam itu memiliki senjata api. "Kita memang belum menemukan adanya kepemilikan senjata api, tapi untuk mencegah terjadinya bentrokan bersenjata, kami memutuskan untuk melepaskan tembakan peringatan," tegasnya.
Wahyono menambahkan dalam pembubaran Kongres Papua III, Polresta Jayapura menurunkan sekitar 200 personel polisi yang dibantu pasukan TNI. Pembubaran kongres, lanjutnya, berlangsung aman dan tidak terjadi bentrokan antara peserta kongres dengan polisi. Sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka-luka saat pembubaran kongres tersebut.