Senin 09 May 2011 09:27 WIB

Pusat Diminta Tolak PTTEP Australiasia, Karena Cemari Laut Timor

Pencemaran laut timor karena meledaknya ladang minyak Montara
Foto: wordpress
Pencemaran laut timor karena meledaknya ladang minyak Montara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerhati masalah Laut Timor, Ferdi Tanoni, mendesak Jakarta untuk melakukan intervensi menolak kehadiran PTTEP Australasia, sebuah perusahaan minyak yang melakukan pencemaran di Laut Timor, akibat meledaknya kilang minyak Montara pada 21 Agustus 2009.

Tanoni yang juga Ketua Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) mengemukakan hal itu kepada pers di Kupang, Senin, menyusul rencana perusahaan minyak asal Thailand itu mengajukan permohonan pengeboran dua sumur minyak lepas pantai di Laut Timor kepada pemerintah Federal Australia.

Dalam dokumen pengajuan tersebut, kata mantan agen imigrasi Kedutaan Besar Australia itu, PTTEP Australasia mengajukan pengeboran minyak lepas pantai yang letaknya sekitar 600 km barat Darwin, Australia Utara dan serta sebuah sumur lagi yang terletak sekitar 675 km timur laut Broome, Australia Barat.

Tanoni mengatakan pihaknya mendesak Jakarta untuk menolak perusahaan tersebut, karena sampai sejauh ini tidak memiliki rasa tanggungjawab atas tumpahan minyak di Laut Timor menyusul ledakan kilang minyak Montara di Blok Atas Barat Laut Timor pada Agustus 2009.

Penulis buku "Skandal Laut Timor, Sebuah Barter Ekonomi Politik Canberra-Jakarta" itu mengatakan Komisi Penyelidik Tumpahan Minyak Montara bentukan pemerintah Australia telah menyalahkan PTTEP Australasia, karena banyak sekali kekurangan dalam praktek pengelolaan minyak lepas pantai.

Tumpahan minyak Montara telah mencemari perairan Indonesia di Laut Timor seluas sekitar 80.000 km2 yang hingga kini belum menunjukkan adanya itikad baik untuk meneliti dan membersihkan wilayah perairan tersebut dari tumpahan minyak yang disertai pula dengan zat berbahaya lainnya.

"Jakarta sudah saatnya melayangkan protes kepada Australia terkait dengan rencana PTTEP Australasia tersebut, karena lokasi pengeboran kedua sumur minyak tersebut berada di garis batas perairan RI-Australia yang letaknya lebih dekat dengan Pulau Timor serta beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur ketimbang Australia," katanya.

Menurut Tanoni, Jakarta harus memberi penekanan kepada Canberra untuk ikut bertanggungjawab atas petaka Montara di Laut Timor yang hingga kini belum juga memperlihatkan kesungguhannya untuk menangani masalah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement