Selasa 12 Apr 2011 09:45 WIB
Anggota DPR Buka Video Porno Saat Sidang

Arifinto Saja Mundur. Banyak Anggota DPR yang Melanggar Lebih Besar Masih Bertahan

Arifinto
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Arifinto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Eksekutif Center for Indonesian Reform (CIR), Sapto Waluyo, menyatakan, pengunduran diri anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Arifinto, sebagai anggota DPR setelah tertangkap kamera sedang melihat video porno saat berlangsungnya sidang paripurna, patut diapresiasi.

"Itu merupakan bentuk 'self punishment' dan 'corrective action' dari PKS. Banyak anggota DPR lain yang berbuat pelanggaran lebih besar, bahkan tersangka korupsi tetap bertahan dengan kursi panasnya. Ini bukti PKS mempertahankan standar moral minimal," kata Sapto di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, aksi mundur yang dilakukan oleh Arifinto akan memulihkan sebagian dari kepercayaan publik yang mulai tergerus terhadap PKS dan parpol pada umumnya. "PKS saat ini sedang diuji sebagai kekuatan nasional baru. Apakah konsisten dengan slogannya bersih, peduli dan profesional? Jika 'corrective action' dilakukan secara sadar dan sistematik, maka pengaruh PKS akan bangkit sebagai motor perubahan," jelasnya yang juga penulis buku "Kebangkitan Politik Dakwah" (2005).

Sapto menilai kelalaian individu tidak boleh mencederai integritas partai dan seharusnya pejabat atau partai lain melakukan hal serupa bila melakukan pelanggaran. Sebelumnya, Arifinto menyatakan mengundurkan dari jabatan sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014.

Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat VII ini juga menyatakan meminta maaf kepada seluruh kader, simpatisan, konstituen, dan seluruh anggota DPR RI. Sementara Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR juga menghargai sikap Arifinto yang mengundurkan diri sebagai anggota DPR menyusul perilakunya yang tertangkap kamera sedang membuka gambar porno saat berlangsungnya sidang paripurna DPR RI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement