Kamis 11 Dec 2025 10:46 WIB

Jadi Perhatian Usai Kebakaran, Ini Beragam Pekerjaan Terra Drone di Lahan Sawit

Polisi telah menetapkan Dirut Terra Drone Indonesia sebagai tersangka.

Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran gedung di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Sebanyak 22 korban yang merupakan karyawan di Gedung Terra Drone tersebut meninggal dunia akibat insiden kebakaran yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, sementara korban selamat sebanyak 19 orang. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.43 WIB dan berhasil dipadamkan oleh 29 unit mobil damkar dan 101 personel.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas membawa kantong jenazah korban kebakaran gedung di kawasan Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025). Sebanyak 22 korban yang merupakan karyawan di Gedung Terra Drone tersebut meninggal dunia akibat insiden kebakaran yang terdiri dari 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki, sementara korban selamat sebanyak 19 orang. Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 12.43 WIB dan berhasil dipadamkan oleh 29 unit mobil damkar dan 101 personel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terra Drone menjadi buat bibir dalam dua hari terakhir menyusul kebakaran hebat yang menewaskan 22 orang di kantor mereka di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta. Polisi masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut. Namun dari cerita awal penyebab kebakaran disebabkan oleh baterai yang terbakar lantai 1.

Bahan kimia yang berada di baterai tersebut membuat kepulan asap hitam sangat pekat sehingga membuat pegawai yang terjebak di lantai 3 ke atas sulit bernafas.

Baca Juga

"Memang ada baterai di lantai 1, itu yang terbakar," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di tenpat kejadian perkara (TKP), Selasa sore.

Meski berawal dari baterai, namun penyebab mengapa material itu terbakar masih menjadi pertanyaan. Muncul spekulasi di medsos yang mengaitkan kebakaran itu dengan pekerjaan dari Terra Drone selama ini di bidang sawit, termasuk pemetaan di Sumatera.

Sawit di Sumatera menjadi perhatian besar menyusul banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh yang merenggut lebih dari 1.000 korban jiwa.

Dari sejumlah informasi yang digali Republika di laman Terra Drone, pekerjaan di sektor pertanian dan perkebunan dilakukan oleh Terra Agri. Mereka melakukan pemetaan lahan, penyemprotan pestisida dan pupuk. Tidak disebutkan secara spesifik wilayah dimaksud. 

"Kami menawarkan 'Terra Agri' sebuah layanan pertanian berbasis drone yang berfokus terutama di Indonesia, yang mencakup penyemprotan pestisida dan pemetaan," demikian dikutip dari laman Terra Drone.

Dalam operasi pertanian, Terra Drone disebut telah melakukan penerbangan di area kumulatif lebih dari 200 ribu hektar lahan, dengan hingga 4.000 penerbangan per hari.

Drone dimanfaatkan buat penyemprotan pestisida presisi tinggi, yang membuat pekerjaan lebih efisien sehingga memangkas biaya hingga 30%.

Pada 2024 misalnya, Terra Drone menargetkan serangan hama ulat kantung di lahan perkebunan kelapa sawit seluas 2.158 hektar di Indonesia dan Malaysia.

Penerbangan Drone disebut juga dapat memberikan informasi berharga kepada perusahaan perkebunan dan agrikultur untuk membantu membuat keputusan yang lebih baik dan mengoptimalkan operasi perusahaan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement