REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jose Mourinho dengan tegas menutup segala kemungkinan kembali melatih Real Madrid di tengah tekanan yang semakin besar terhadap pelatih saat ini, Xabi Alonso.
Dalam konferensi pers menjelang laga Liga Champions melawan Napoli, pelatih asal Portugal yang kini menangani Benfica itu ditanya apakah dia tertarik kembali ke Santiago Bernabeu bila ditawari.
"Itu bab yang sudah tertutup, justru Anda yang membukanya lagi," kata pelatih yang menjuluki dirinya The Special One, dikutip dari beIN Sport pada Rabu (10/12/2025).
Mourinho pernah melatih Real Madrid selama tiga musim (2010-2013) dengan catatan gemilang. Di bawah tangannya, Los Blancos meraih gelar LaLiga 2011/12, Copa del Rey 2011, dan Supercopa de Espana 2012.
Dia juga mendatangkan sejumlah bintang seperti Luka Modric, Mesut Ozil, dan Angel Di Maria, serta merekrut Ricardo Carvalho dan Michael Essien dari Chelsea.
Saat ini, fokus Mourinho tertuju penuh pada Benfica. Timnya baru mengoleksi tiga poin dari lima laga fase liga Liga Champions, menempatkan mereka di peringkat 30 dari 36 tim.
Kemenangan 2-0 atas Ajax pekan lalu menjadi kemenangan pertama Mourinho di Liga Champions bersama Benfica. In juga menjadi kali pertama ia meraih kemenangan beruntun di kompetisi ini sejak November 2018 bersama Manchester United. Pada Kamis (11/12/2025), Mourinho akan meracik strategi Benfica untuk menghadapi Napoli yang dilatih Antonio Conte di Estadio da Luz.
Berdasarkan statistik, kedua pelatih itu telah delapan kali berhadapan. Dari tujuh pertemuan sebelumnya, Conte unggul dengan empat kemenangan, Mourinho dua kemenangan, dan satu hasil imbang.
Pertemuan terakhir mereka terjadi di final Piala FA 2018, yang dimenangkan Chelsea 1-0 atas Manchester United. Meski begitu, Mourinho menyebutkan semua pertandingan sebagai final siapa pun lawannya.
"Saya memperlakukan setiap pertandingan seperti final, entah itu bagus atau buruk," kata Mourinho.
"Dalam 25 tahun karier, saya tidak pernah mengubah cara itu, dan saya tidak akan mengubahnya sekarang. Napoli tim yang sangat kuat, kini bahkan lebih kuat lagi karena mereka bermain sesuai gaya pelatihnya."