Sabtu 06 Dec 2025 06:21 WIB

Pidato di Depan Prabowo-Gibran, Bahlil Ajak Bangun Koalisi Permanen

Perlu dibuatkan koalisi permanen. Jangan koalisi on-off, jangan koalisi in-out.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Peringatan HUT Ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025) malam WIB.
Foto: BPMI Setpres
Peringatan HUT Ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyerukan perlunya membangun koalisi permanen dalam menghadapi agenda politik ke depan. Pesan itu disampaikannya dalam peringatan HUT Ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (5/12/2025) malam WIB. Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka terlihat menghadiri puncak HUT Partai Beringin itu.

Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, Menpora Erick Thohir, Mentan Amran Sulaiman, Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih lainnya terpantau menghadiri acara tersebut. Sebelum Prabowo menyampaikan arahan, Bahlil lebih dulu memberikan pidato politiknya.

Baca Juga

Menurut Bahlil, era koalisi yang on-off dan in-out harus ditinggalkan jika partai-partai ingin membangun pemerintahan yang stabil. "Izinkan kami menyampaikan saran, perlu dibuatkan koalisi permanen. Jangan koalisi on-off, jangan koalisi in-out, jangan koalisi 'di sana senang, di sini senang', sudah saatnya kita punya prinsip yang kuat," kata menteri ESDM itu.

Dia menilai, fondasi koalisi harus dibangun dengan komitmen jangka panjang. Bahlil menekankan, kerja politik tidak boleh hanya dijalankan ketika menguntungkan saja.

"Kalau mau menderita, menderita bareng-bareng. Kalau mau senang, senang bareng-bareng. Ini butuh gentlemen, gentlemen yang kuat. Jangan orang papa bilang baca lain, tulis lain, bilang lain," ucap Bahlil.

Selain soal koalisi, Bahlil menyinggung keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar yang memberikan mandat besar kepada ketua umum dan pengurus untuk memperkuat capaian politik di tiga arena elektoral sekaligus, yaitu pilkada, pilpres, dan pileg. Untuk pilkada, sambung dia, Golkar menargetkan mampu memenangkan 60 persen posisi gubernur, bupati, dan wali kota.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement