REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN, – Polres Madiun Kota, Jawa Timur, sedang menyelidiki laporan dugaan pengeroyokan terhadap seorang siswa SMAN 3 Taruna Angkasa oleh kakak kelasnya yang terjadi pada 2 Desember 2025. Laporan tersebut diterima pada Kamis (4/12) dari orang tua korban.
Kasi Humas Polres Madiun Kota Iptu Ubaidillah menyatakan bahwa penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan. Berdasarkan informasi dari pihak sekolah, terdapat 10 siswa yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Namun, pemeriksaan terhadap mereka belum dapat dilakukan karena memerlukan pendampingan dari orang tua dan Dinas Sosial.
Kepala SMAN 3 Taruna Angkasa Agus Supriyono menyampaikan penyesalan atas insiden ini dan mengungkapkan bahwa sekolah telah melakukan pemeriksaan internal yang mengidentifikasi 10 siswa terlibat. Sekolah berencana memberikan sanksi disiplin sesuai aturan internal dan memanggil orang tua siswa untuk pembinaan lebih lanjut.
Agus Supriyono juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan menegaskan komitmen sekolah dalam menjaga lingkungan belajar yang aman. Ia memastikan sekolah tidak akan menghalangi proses hukum yang ditempuh keluarga korban dan siap bekerja sama dengan aparat untuk menangani kasus ini secara transparan.
Korban Menderita Memar Serius
Korban, siswa kelas XI-7 berinisial AAM (16), diduga dikeroyok saat sedang sakit dan dirawat di UKS sekolah. Ia dibawa ke kamar 103 oleh sejumlah siswa dan dipukuli hingga pingsan. Setelah kejadian, AAM dirawat di UGD RSAU dr. Efram Harsana Maospati. Hasil visum menunjukkan korban mengalami memar di hampir seluruh tubuh serta hematom di kepala bagian kiri.
Orang tua korban, Edi Sutikno, melaporkan insiden tersebut ke polisi pada Kamis (4/12), mendorong penyelidikan yang kini sedang berlangsung.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.