REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video dan foto-foto ribuan kayu gelondongan berukuran besar, yang sebagian besar tampak seperti dipotong dengan mesin, ikut tersapu banjir bandang di tiga provinsi Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat viral di media sosial. Fenomena itu sampai ke telinga Presiden Prabowo Subianto, menurut keterangan Ketua MPR Ahmad Muzani yang menghadap ke Istana Kepresidenan, Selasa (2/12/2025).
"Sudah, sudah, sudah dapat masukan yang komprehensif," kata Muzani, saat disinggung apakah Presiden sudah tahu penyebab utama bencana Sumatera, termasuk dugaan pembalakan liar.
Pada Rabu (3/12/2025), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan, kerusakan lingkungan menjadi salah satu faktor yang memperparah bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera, selain adanya cuaca ekstrem. Oleh karena itu, kata Teddy, pemerintah mengevaluasi dan menyelidiki secara menyeluruh kerusakan lingkungan yang ada di tiga provinsi terdampak bencana tersebut.
"Seiring dengan evakuasi dan penanganan korban yang menjadi fokus utama pemerintah, jadi penyebab bencana ini menjadi perhatian juga dan selain faktor cuaca ekstrem, tentunya ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana, dan ini terus ditelusuri secara serius," kata Teddy menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
"Pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi secara menyeluruh terkait bencana ini," tambah Teddy.
Pada kesempatan sama, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjelaskan koordinasi secara lisan telah dilakukan kepolisian dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni terkait temuan kayu-kayu gelondongan di lokasi terdampak bencana.
"Besok (Kamis, 4/12), kami akan melaksanakan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan guna melakukan proses penyelidikan terkait peristiwa yang terjadi. Tentunya jika ada pelanggaran hukum, kita proses," kata Kapolri.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno juga menyampaikan hal yang sama. Pratikno menyatakan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) telah turun tangan untuk menelusuri dugaan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang.
"Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir. Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit," katanya.
View this post on Instagram