Jumat 28 Nov 2025 15:54 WIB

Banjir Putus Akses Jalan Lintas Provinsi di Nagan Raya Aceh, Ratusan Keluarga Terisolassi

Badan jalan masih dipenuhi lumpur dan genangan air.

Foto udara permukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir dengan rincian 33.817 kepala keluarga atau 119.988 jiwa terdampak serta  20.759 jiwa mengungsi dan tiga orang meninggal dunia.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Foto udara permukiman penduduk yang terendam banjir di Desa Teupin Peuraho, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop PB) Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan sebanyak 16 kabupaten/kota di Aceh terdampak banjir dengan rincian 33.817 kepala keluarga atau 119.988 jiwa terdampak serta 20.759 jiwa mengungsi dan tiga orang meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, NAGAN RAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagan Raya mencatat sepanjang 250 meter ruas jalan provinsi di lintas barat Aceh di kawasan Desa Panton Pange, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya Aceh putus total akibat terjangan banjir.

“Saat ini akses transportasi masih putus total,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Nagan Raya, Agussalim, kepada Antara, Jumat siang.

Baca Juga

Ia menyebutkan, terputusnya badan jalan di kawasan tersebut setelah dilanda banjir sejak Rabu hingga Kamis (26-27/11) sehingga mengakibatkan aspal di badan jalan terkelupas dan rusak parah.

Selain itu, satu unit jembatan kecil yang penghubung antarkecamatan juga rusak sehingga mengakibatkan akses transportasi putus total.

Agussalim mengatakan dampak dari putusnya akses jalan tersebut mengakibatkan ratusan kepala keluarga di kawasan ini terisolasi dan terkurung.

Hingga Jumat siang, petugas BPBD Nagan Raya belum bisa mengakses lokasi karena sarana badan jalan rusak parah.

Selain itu, badan jalan di kawasan tersebut juga masih dipenuhi lumpur dan genangan air, sehingga menyebabkan proses evakuasi dan penanganan menjadi terhambat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement