Jumat 28 Nov 2025 15:49 WIB

Satu Korban Banjir di Agam Meninggal Setelah Menolak Dievakuasi

Tim SAR tetap mengobati korban seadanya meski menolak dievakuasi.

Warga berada di depan rumah yang terdampak longsor di Toboh Tangah, Nagari Malalak Timur, Agam, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). Longsor yang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah perbukan pada Rabu (26/11/2025) tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak dan sedikitnya tujuh korban meninggal dunia, belasan lainnya hilang, dan akses menuju lokasi putus total.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga berada di depan rumah yang terdampak longsor di Toboh Tangah, Nagari Malalak Timur, Agam, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). Longsor yang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah perbukan pada Rabu (26/11/2025) tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak dan sedikitnya tujuh korban meninggal dunia, belasan lainnya hilang, dan akses menuju lokasi putus total.

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Tim SAR gabungan membenarkan seorang penyintas banjir bandang di Jorong (dusun) Toboh, Nagari (desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia. Sebelumnya ia menolak untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.

"Awalnya korban selamat dari banjir bandang namun menolak untuk dievakuasi dan akhirnya meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga (Kasi Ops) Kantor SAR Kelas A Padang, Hendri, Jumat (28/11/2025).

Baca Juga

Hendri mengatakan tim SAR gabungan sudah berusaha dan membujuk korban agar mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Meskipun tidak mau dievakuasi, tim SAR tetap mengobati korban karena mengalami sejumlah luka-luka akibat material banjir bandang.

"Korban tidak mau kita evakuasi dan terpaksa tim medis memberikan layanan medis dasar saja," ujarnya.

Pada saat ditemukan petugas, korban mengalami luka robek di bagian tubuh hingga kepala. Saat ini korban telah disholatkan dan dikebumikan oleh masyarakat Nagari (desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak.

Data terakhir, Tim SAR gabungan telah mengevakuasi sembilan korban meninggal dunia serta merujuk sejumlah penyintas yang mengalami luka-luka ke rumah sakit terdekat. Sementara, para penyintas lainnya kini masih bertahan di tempat pengungsian dengan keterbatasan makanan, minuman, selimut hingga obat-obatan.

Terpisah, Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy mengatakan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto telah tiba di Bandara Internasional Minangkabau yang selanjutnya didistribusikan ke masing-masing daerah terdampak bencana. "Alhamdulillah bantuan sudah tiba. Ini bantuan Bapak Presiden langsung dari beliau dan akan segera didistribusikan ke seluruh wilayah terdampak," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement