REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) DKI Jakarta Cornelia Agatha memberikan dukungan kepada keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dia telah mendatangi kediaman Alvaro untuk menenangkan kakek dan nenek anak laki-laki tersebut yang tengah berduka.
"Memberikan dukungan sistem pada keluarga, kita selalu berkomunikasi karena dukungan itu sangat penting," kata Cornelia kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/11/2025).
Dukungan itu juga diberikan lantaran keluarga menerima kabar Alvaro telah ditemukan, namun sayangnya dalam kondisi meninggal dunia. Terlebih, Cornelia mengakui sejak awal kasus hilangnya Alvaro, Komnas PA sudah memberikan atensi dan mendatangi kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Tentunya, menurut saya kita ini harus ada. Pertama, kepekaan kolektif antara masyarakat, ketika ada tanda-tanda berpotensi ancaman tentang anak itu, kita harus peka, tentunya kita bisa menghindari, sama-sama melindungi," ujar Cornelia.
Dia mengatakan kasus dugaan kekerasan terhadap anak ataupun kasus anak hilang masih sering terjadi di Indonesia. Oleh sebab itu, sistem penguatan perlindungan anak harus ditingkatkan, khususnya di kalangan masyarakat. Sebelumnya, kepolisian mengungkap pelaku pembunuhan Alvaro merupakan ayah tiri dari bocah laki-laki tersebut.
"Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Ayah tirinya itu diketahui menikah dengan ibu Alvaro sejak 2023 dan sempat berencana untuk bercerai. Polisi kemudian menemukan Alvaro yang hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, itu dalam kondisi meninggal dunia.
Polsek Pesanggrahan menyatakan tersangka dalam kasus hilangnya Alvaro itu juga sudah ditangkap untuk dimintai keterangan. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memberikan banyak keterangan terkait penyebab meninggalnya korban karena masih dilakukan pendalaman.
Kepolisian menyebutkan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar rumah korban yang terhapus setiap hari dan tidak tersimpan menjadi salah satu kendala dalam pencarian anak tersebut. Selain itu, keluarga juga melaporkan hilangnya Alvaro tidak tepat pada hari kejadian itu berlangsung.
Akan tetapi, polisi terus berupaya mencari informasi yang masuk dari keterangan saksi, sekolah, keluarga, dan pesan langsung atau direct message (DM) pada media sosial Instagram, serta saluran aduan Kapolsek. Alvaro terhitung hilang selama delapan bulan. Keberadaannya sudah tidak terdeteksi sejak Kamis, 6 Maret 2025.
View this post on Instagram