REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Striker bintang Victor Osimhen berada di ambang sejarah penting dalam kariernya. Jika Nigeria gagal lolos ke Piala Dunia 2026, penyerang berusia 26 tahun itu berisiko menjadi salah satu pemain terbaik di generasinya yang tak pernah tampil di panggung sepak bola terbesar dunia.
Absennya Osimhen karena cedera di sebagian besar dari sepuluh laga kualifikasi Nigeria selama dua tahun terakhir menjadi alasan utama Super Eagles kini harus melalui babak playoff empat tim di Maroko. Nigeria dijadwalkan lebih dulu menghadapi Gabon pada Jumat (14/11/2025) dini hari WIB.
Pemenang duel itu akan berhadapan dengan Kamerun atau Kongo di final playoff, Ahad (16/11/2025). Namun, perjalanan belum selesai. Pemenang final akan melangkah ke playoff antarbenua enam tim pada Maret mendatang, kemungkinan besar digelar di Meksiko.
Osimhen kini sedang berada di puncak performanya. Ia menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Champions musim ini bersama Galatasaray. Bermain dengan kecepatan, kekuatan, dan naluri tajam khas idolanya Didier Drogba, Osimhen tetap mengenakan masker pelindung wajah akibat cedera parah yang dialaminya empat tahun lalu.
Anak muda yang pernah meninggalkan sepak bola demi bekerja di gereja itu kini menjadi simbol harapan Nigeria setelah kegagalan mereka lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar.
Jalan berliku menuju playoff
Perjalanan Nigeria ke babak playoff tidaklah mudah. Di Rabat, persiapan sempat terganggu setelah para pemain menolak berlatih pada Selasa (11/11/2025) karena bonus yang belum dibayarkan.
Nigeria sebelumnya menjadi unggulan utama di grup berisi enam tim. Namun tanpa Osimhen, yang cedera pada November 2023 dan Juni 2024, mereka gagal menang dalam empat laga pertama.
Kembalinya sang striker mengubah situasi. Dengan torehan enam gol dalam lima laga tanpa kekalahan, Nigeria akhirnya finis di posisi kedua di bawah Afrika Selatan, sang juara grup yang memastikan tiket langsung ke Piala Dunia.
View this post on Instagram