Kamis 25 Sep 2025 18:55 WIB

Jalan-Jalan di Pusat Jakarta Macet Parah, Pramono Minta Jasa Marga Tanggung Jawab

"Kalau mau melakukan (perbaikan), ya hari libur lah gitu, ya," kata Pramono.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Petugas mengecek aliran listrik di lokasi kerusakan Gerbang Tol Semanggi, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). Kerusakan tersebut imbas dari aksi sejumlah elemen masyarakat terkait menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob hingga tewas. Kerusakan tersebut meliputi geebang tol Semanggi 1 dan 2, enam halte yang terbakar serta 16 halte yang rusak. Selain halte, Mako Gegana, Polres Jakarta Timur dan pos Polisi mengalami kerusakan akibat menjadi sasaran amuk massa saat bentrok.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas mengecek aliran listrik di lokasi kerusakan Gerbang Tol Semanggi, Jakarta, Sabtu (30/8/2025). Kerusakan tersebut imbas dari aksi sejumlah elemen masyarakat terkait menuntut pengusutan kasus penabrakan pengemudi ojek online oleh mobil rantis Brimob hingga tewas. Kerusakan tersebut meliputi geebang tol Semanggi 1 dan 2, enam halte yang terbakar serta 16 halte yang rusak. Selain halte, Mako Gegana, Polres Jakarta Timur dan pos Polisi mengalami kerusakan akibat menjadi sasaran amuk massa saat bentrok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan parah yang di sejumlah wilayah Jakarta pada Rabu (24/9/2025) menjadi perhatian banyak pihak. Kemacetan itu dipicu adanya penutupan Gerbang Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2 untuk perbaikan infrastruktur. 

“Secara khusus kami akan meminta kepada Jasa Marga yang memang bertanggung jawab untuk itu. Jangan sampai kemudian ini terjadi kembali,” kata Pramono di Balai Kota, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga

Pramono Anung mengatakan, kemacetan yang terjadi pada sore hingga malam hari itu disebabkan oleh proses penutupan gerbang tol yang dilakukan oleh PT Jasa Marga. Pasalnya, BUMN itu sedang melakukan perbaikan Gerbang Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2 akibat kerusakan pascademo berujung kerusuhan pada akhir Agustus lalu.

"(Perbaikan) itu dilakukan secara bersamaan," kata dia di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025).

Pramono mengaku telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk berkoordinasi dengan PT Jasa Marga untuk melakukan antisipasi agar kemacetan tidak terulang. Ia juga meminta PT Jasa Marga tidak melakukan penutupan gerbang tol pada jam sibuk.

"Jangan lagi dilakukan ketika jam banyak masyarakat sedang bertransportasi, berangkat/pulang kerja. Kemarin kan pulang kerja," kata dia.

photo
Para demonstran membakar pintu masuk Tol Dalam Kota di depan gedung DPR, Jumat (29/8/2025) malam.. - (Andri Saubani/Republika)

Pramono meminta PT Jasa Marga dapat melakukan penutupan Gerbang Tol Semanggi 1 dan Semanggi 2 saat kondisi lalu lintas lengang. Menurut dia, waktu yang tepat untuk melakukan penutupan adalah saat hari libur.

"Kalau mau melakukan, ya hari libur lah gitu, ya. Itu untuk mengatasi kemacetan," ujar dia.

Diketahui, kemacetan horor yang terjadi di sejumlah jalanan di Jakarta pada Rabu sore hingga malam hari itu dikeluhkan oleh masyarakat. Kemacetan itu terjadi di sejumlah ruas jalan utama Jakarta, seperti Jalan Gatot Subroto, kawasan Karet, Pejompongan, Palmerah, Slipi, hingga Tomang.

Akibat kemacetan itu, seorang pengendara motor bahkan dilaporkan sampai pingsan diduga karena kelelahan. Dalam video yang diunggah akun Instagram @jakarta.terkini, pengguna jalan lain tampak sigap memberikan bantuan kepada pemotor yang tumbang itu.

Stuck 1,5 jam lebih sampai ada yang pingsan,” tulis akun itu.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement